RSUD Polman krisis air bersih
RSUD Polman krisis air bersih
A
A
A
Sindonews.com - Fasilitas air bersih di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar (Polman), kembali mendapat keluhan dari pasien maupun pengunjung.
Sejak beberapa hari terakhir, ketersediaan air pada rumah sakit yang menjadi salah satu kebanggaan di Sulbar ini tidak mencukupi. Bahkan, sejumlah pasien tidak mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari selama di rumah sakit.
Salah seorang pasien asal Kecamatan Wonomulyo, Nur mengaku, kondisi tersebut sudah berlangsung beberapa hari terakhir. Bahkan, sejak tiga hari lalu dia masuk, dirinya tidak pernah bisa mendapatkan air bersih.
Dengan terpaksa, untuk memenuhi kebutuhan air, dia harus mondar mandir keluar rumah sakit, meminta air kepada warga. Bahkan, saat kebutuhan air sudah sangat mendesak, dia harus membeli air mineral. Padahal, air itu hanya untuk digunakan mencuci piring.
“Mau bagaimana lagi, airnya tidak jalan. Jadi, air kemasan pun harus dipakai untuk mencuci,” keluh Supriadi, salah satu keluarga pasien, Selasa (14/1/2013).
Bukan hanya itu, fasilitas lain yang dikeluhkan pasien adalah tidak berfungsinya pendingin ruangan atau AC di sejumlah kamar VIP. Akibatnya, pasien inap di kamar khusus itu harus menanggung suasana panas. Sebagai pengganti, pihak rumah sakit hanya menyediakan satu buah kipas angin.
Menurut Bustam, salah satu keluarga pasien lain, pihak rumah sakit mestinya memperhatikan kondisi itu. Apalagi, ruang VIP dengan tarif yang dikenakan kepada pasien lebih tinggi dibandingkan dengan kamar umum.
Pihak rumah sakit, kata dia, cuek saja dengan kondisi yang terjadi. Beberapa hal seperti ketersediaan air, dan kebersihan, harusnya menjadi perhatian agar pengunjung dan pasien merasa nyaman saat berobat.
“Kalau begini, bagaimana kita mau berobat dengan baik. Fasilitasnya sangat tidak memadai. Pihak rumah sakit seakan cuek dengan kondisi ini,” tandas Bustam.
Pantauan wartawan di kamar VIP, tidak hanya AC maupun air yang menjadi masalah, sejumlah fasilitas lainnya seperti lampu penerang di setiap lorong juga tidak diperhatikan. Buktinya, di sepanjang VIP, hanya sebagian lampu yang menyala.
Sejak beberapa hari terakhir, ketersediaan air pada rumah sakit yang menjadi salah satu kebanggaan di Sulbar ini tidak mencukupi. Bahkan, sejumlah pasien tidak mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari selama di rumah sakit.
Salah seorang pasien asal Kecamatan Wonomulyo, Nur mengaku, kondisi tersebut sudah berlangsung beberapa hari terakhir. Bahkan, sejak tiga hari lalu dia masuk, dirinya tidak pernah bisa mendapatkan air bersih.
Dengan terpaksa, untuk memenuhi kebutuhan air, dia harus mondar mandir keluar rumah sakit, meminta air kepada warga. Bahkan, saat kebutuhan air sudah sangat mendesak, dia harus membeli air mineral. Padahal, air itu hanya untuk digunakan mencuci piring.
“Mau bagaimana lagi, airnya tidak jalan. Jadi, air kemasan pun harus dipakai untuk mencuci,” keluh Supriadi, salah satu keluarga pasien, Selasa (14/1/2013).
Bukan hanya itu, fasilitas lain yang dikeluhkan pasien adalah tidak berfungsinya pendingin ruangan atau AC di sejumlah kamar VIP. Akibatnya, pasien inap di kamar khusus itu harus menanggung suasana panas. Sebagai pengganti, pihak rumah sakit hanya menyediakan satu buah kipas angin.
Menurut Bustam, salah satu keluarga pasien lain, pihak rumah sakit mestinya memperhatikan kondisi itu. Apalagi, ruang VIP dengan tarif yang dikenakan kepada pasien lebih tinggi dibandingkan dengan kamar umum.
Pihak rumah sakit, kata dia, cuek saja dengan kondisi yang terjadi. Beberapa hal seperti ketersediaan air, dan kebersihan, harusnya menjadi perhatian agar pengunjung dan pasien merasa nyaman saat berobat.
“Kalau begini, bagaimana kita mau berobat dengan baik. Fasilitasnya sangat tidak memadai. Pihak rumah sakit seakan cuek dengan kondisi ini,” tandas Bustam.
Pantauan wartawan di kamar VIP, tidak hanya AC maupun air yang menjadi masalah, sejumlah fasilitas lainnya seperti lampu penerang di setiap lorong juga tidak diperhatikan. Buktinya, di sepanjang VIP, hanya sebagian lampu yang menyala.
(san)
Explore More