Dugaan sementara itik mati di Jombang karena pilek
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Peternakan Kabupaten Jombang menurunkan petugas untuk menyelidiki penyebab kematian ribuan itik milik warga Desa Alang-Alang, Caruban, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Dari hasil pemeriksaan sementara, petugas Dinas Peternakan yakin bukan flu burung yang menyerang ribuan itik itu.
"Kami menyakini ini bukan flu burung. Hal ini bisa dilihat dari gejalanya, di antaranya mata itik yang tidak membiru serta kepalanya yang tidak berputar-putar," jelas petugas Dinas Peternakan Jombang drh Aziz Haryanto, Senin (13/1/2014).
Drh Aziz, menduga itik-itik mengalami penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan oleh pilek bercampur nanah, sehingga tidak bisa bernafas dengan baik.
"Kasus-kasus ini sering terjadi akibat faktor cuaca dan kondisi kandang yang tidak baik," ujarnya.
Menurut dia, dalam kondisi musim penghujan seperti sekarang, para peternak biasanya membuat kandang tertutup dengan harapan suhu di kandang menjadi hangat.
Padahal, hal tersebut membuat amoniak menjadi tidak bisa keluar dan mengganggu pernafasan itik sehingga mengalami kematian.
Meski dugaan sementara adalah pilek, petugas tetap mengambil sampel itik yang mati dan pemeriksaan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian itik secara pasti.
Dinas Peternakan juga akan memberi bantuan disinfektan kepada para peternak agar disemprotkan ke kandang itik masing-masing.
Sementara itu, di kandang milik peternak terlihat ribuan itik mati dan terinjak-injak oleh itik lainnya yang masih hidup. Salah seorang peternak, Solikin mengatakan, kematian itik-itiknya sudah terjadi tiga pekan terakhir.
"Itik yang semula 6.000 ekor kini tinggal 2.000 ekor saja," keluhnya.
Solikin dan peternak lainnya mengaku bingung dan belum mengetahui apa penyebab matinya ribuan itik mereka itu
Dari hasil pemeriksaan sementara, petugas Dinas Peternakan yakin bukan flu burung yang menyerang ribuan itik itu.
"Kami menyakini ini bukan flu burung. Hal ini bisa dilihat dari gejalanya, di antaranya mata itik yang tidak membiru serta kepalanya yang tidak berputar-putar," jelas petugas Dinas Peternakan Jombang drh Aziz Haryanto, Senin (13/1/2014).
Drh Aziz, menduga itik-itik mengalami penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan oleh pilek bercampur nanah, sehingga tidak bisa bernafas dengan baik.
"Kasus-kasus ini sering terjadi akibat faktor cuaca dan kondisi kandang yang tidak baik," ujarnya.
Menurut dia, dalam kondisi musim penghujan seperti sekarang, para peternak biasanya membuat kandang tertutup dengan harapan suhu di kandang menjadi hangat.
Padahal, hal tersebut membuat amoniak menjadi tidak bisa keluar dan mengganggu pernafasan itik sehingga mengalami kematian.
Meski dugaan sementara adalah pilek, petugas tetap mengambil sampel itik yang mati dan pemeriksaan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian itik secara pasti.
Dinas Peternakan juga akan memberi bantuan disinfektan kepada para peternak agar disemprotkan ke kandang itik masing-masing.
Sementara itu, di kandang milik peternak terlihat ribuan itik mati dan terinjak-injak oleh itik lainnya yang masih hidup. Salah seorang peternak, Solikin mengatakan, kematian itik-itiknya sudah terjadi tiga pekan terakhir.
"Itik yang semula 6.000 ekor kini tinggal 2.000 ekor saja," keluhnya.
Solikin dan peternak lainnya mengaku bingung dan belum mengetahui apa penyebab matinya ribuan itik mereka itu
(lns)