Paceklik, 5.000 nelayan Tegal menganggur

Minggu, 12 Januari 2014 - 17:05 WIB
Paceklik, 5.000 nelayan Tegal menganggur
Paceklik, 5.000 nelayan Tegal menganggur
A A A
Sindonews.com – Ribuan nelayan di Kota Tegal tidak melaut dan terpaksa menganggur karena cuaca buruk. Kondisi yang di kalangan nelayan biasa disebut sebagai masa paceklik ini diperkirakan akan terjadi hingga Februari.

Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal Mahmud Efendi mengatakan, terdapat 500 kapal nelayan yang tidak melaut karena cuaca buruk yang melanda perairan Indonesia.

"Ada 500 kapal yang tidak melaut. Cuaca buruk dengan ombak setinggi sekitar tiga sampai lima meter sangat berbahaya jika memaksakan diri melaut," ungkap Mahmud kepada Sindonews, Minggu (12/01/2014).

Satu kapal biasanya diawaki oleh delapan sampai 10 anak buah kapal (ABK). Sehingga dari 500 kapal tersebut terdapat sekitar 5.000 nelayan yang tidak melaut karena kapal mereka hanya bersandar di pelabuhan.

"5.000 nelayan itu sekarang menganggur sampai cuaca buruk mereda," kata Mahmud.

Selama tidak melaut, para nelayan hanya berdiam atau melakukan aktivitas di sekitar pelabuhan seperti memperbaiki jaring ikan atau bagian kapal yang mengalami kerusakan. Hal ini karena sebagain besar nelayan tidak punya keahlian lain selain melaut.

"Karena tidak punya keahlian ini mereka akhirnya juga terpaksa ngebon (berhutang) ke pemilik kapal atau warung di sekitar pelabuhan untuk mencukupi kebutuhan selama tidak melaut," Mahmud menambahkan.

Menurut Mahmud, cuaca buruk diperkirakan akan terus terjadi hingga Februari. Untuk membantu para nelayan selama tidak melaut, HNSI sudah mengajukan bantuan ke Pemkot Tegal agar para nelayan tidak perlu berhutang. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemkot terkait pengajuan tersebut.

"Sepuluh hari lalu sudah kami ajukan. Kami harap pemkot bisa memberikan bantuan lima kilogram beras untuk tiap nelayan," ungkapnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3343 seconds (0.1#10.140)