Disdik Makassar terapkan sistem PPDB online
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tahun ini siap menerapkan sistem online pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kota Makassar, Ismunandar mengatakan, pola itu dinilai efektif. Sebab, selain bisa meminimalisasi kecurangan yang terjadi pada proses PPDB, sistem online juga menjadikan proses PPDB lebih transparan ke masyarakat.
“2014, pendaftaran siswa baru akan dilakukan secara online di Kota Makassar, beberapa daerah sudah memberlakukan, karena sistem ini lebih terbuka dan dapat mencegah atau mengurangi potensi kecurangan,” kata Ismunandar di Makassar, Sabtu (11/1/2014).
Menurut dia, pihaknya telah memersiapkan berbagai perangkat yang dibutuhkan untuk merealisasikan terobosan baru dalam leading sektornya tersebut. “Persiapan petunjuk teknis (juknis) juga sudah kita susun untuk tahap sosialisasinya nanti di sekolah-sekolah,” jelasnya.
Ismunandar menambahkan, Disdik dalam waktu dekat ini akan melakukan survei di sekolah-sekolah, untuk mencari dan menetapkan sekolah yang siap dengan pendaftaran sistem online tersebut.
“Sekolah yang dinilai siap adalah, sekolah yang memiliki perangkat wifi atau wireless yang memadai, kita akan pilih beberapa sekolah yang nantinya menjadi percontohan awal dengan sistem online ini,” imbuhnya.
Hanya, Ismunandar mengatakan, untuk tahun pertama, penerapan sistem online kemungkinan tidak akan menyeluruh, sebab berdasarkan tinjauan di lapangan, sekolah yang benar-benar siap baru sekolah bertaraf unggulan.
“Kita masih akan melakukan survei lanjutan, perangkat lain yang dibutuhkan adalah server yang aman, sebab jangan sampai mudah dibajak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar, Yunus Said menambahkan pendaftaran sistem online sudah menjadi kebutuhan kota metropolitan setaraf Makassar. “Makassar sudah saatnya memberlakukan sistem online. Ini sudah kami upayakan, bahkan izin dari pusat telah ada,” ujarnya.
Yunus menjelaskan, potensi pelanggaran bisa dikurangi dari sistem online ini, sebab masyarakat dapat melakukan peninjauan dan pengawasan langsung, dari nilai-nilai siswa yang dipublikasikan nanti secara otomatis.
“Sehingga kelulusan dan perbandingan nilai siswa dapat dlihat secara langsung, dan terus terang kita juga akan lebih nyaman dan mudah mengontrol,” tuturnya.
Kepala Disdik Kota Makassar, Mahmud BM, mengatakan, rencana mengaplikasikan pendaftaran sekolah berbasis online, telah diwacanakan sejak 2013. “Tapi hanya untuk sekolah-sekolah tertentu saja dulu, yaitu sekolah-sekolah ungulang,” tambahnya.
Pembatasan ini, lanjut Mahmud, sebab masih dalam tahap percobaan, serta dengan pertimbangan banyak hal. Namun disisi lain, ia tak memungkiri bahwa hal positifnya jauh lebih banyak, salah satunya pendaftaran lebih transparan, dan bisa langsung diketahui oleh masyarakat atau siswa yang bersangkutan.
“Intinya, sistem online memiliki kelemahan dan kelebihan, contoh jika server tak dipersiapkan maksimal, maka bisa saja dibocorkan oleh orang yang ahli informasi teknologi (IT), tapi setidaknya itu bisa meredam isu-isu miring pada musim penerimaan perserta didik,” urai Mahmud.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kota Makassar, Ismunandar mengatakan, pola itu dinilai efektif. Sebab, selain bisa meminimalisasi kecurangan yang terjadi pada proses PPDB, sistem online juga menjadikan proses PPDB lebih transparan ke masyarakat.
“2014, pendaftaran siswa baru akan dilakukan secara online di Kota Makassar, beberapa daerah sudah memberlakukan, karena sistem ini lebih terbuka dan dapat mencegah atau mengurangi potensi kecurangan,” kata Ismunandar di Makassar, Sabtu (11/1/2014).
Menurut dia, pihaknya telah memersiapkan berbagai perangkat yang dibutuhkan untuk merealisasikan terobosan baru dalam leading sektornya tersebut. “Persiapan petunjuk teknis (juknis) juga sudah kita susun untuk tahap sosialisasinya nanti di sekolah-sekolah,” jelasnya.
Ismunandar menambahkan, Disdik dalam waktu dekat ini akan melakukan survei di sekolah-sekolah, untuk mencari dan menetapkan sekolah yang siap dengan pendaftaran sistem online tersebut.
“Sekolah yang dinilai siap adalah, sekolah yang memiliki perangkat wifi atau wireless yang memadai, kita akan pilih beberapa sekolah yang nantinya menjadi percontohan awal dengan sistem online ini,” imbuhnya.
Hanya, Ismunandar mengatakan, untuk tahun pertama, penerapan sistem online kemungkinan tidak akan menyeluruh, sebab berdasarkan tinjauan di lapangan, sekolah yang benar-benar siap baru sekolah bertaraf unggulan.
“Kita masih akan melakukan survei lanjutan, perangkat lain yang dibutuhkan adalah server yang aman, sebab jangan sampai mudah dibajak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar, Yunus Said menambahkan pendaftaran sistem online sudah menjadi kebutuhan kota metropolitan setaraf Makassar. “Makassar sudah saatnya memberlakukan sistem online. Ini sudah kami upayakan, bahkan izin dari pusat telah ada,” ujarnya.
Yunus menjelaskan, potensi pelanggaran bisa dikurangi dari sistem online ini, sebab masyarakat dapat melakukan peninjauan dan pengawasan langsung, dari nilai-nilai siswa yang dipublikasikan nanti secara otomatis.
“Sehingga kelulusan dan perbandingan nilai siswa dapat dlihat secara langsung, dan terus terang kita juga akan lebih nyaman dan mudah mengontrol,” tuturnya.
Kepala Disdik Kota Makassar, Mahmud BM, mengatakan, rencana mengaplikasikan pendaftaran sekolah berbasis online, telah diwacanakan sejak 2013. “Tapi hanya untuk sekolah-sekolah tertentu saja dulu, yaitu sekolah-sekolah ungulang,” tambahnya.
Pembatasan ini, lanjut Mahmud, sebab masih dalam tahap percobaan, serta dengan pertimbangan banyak hal. Namun disisi lain, ia tak memungkiri bahwa hal positifnya jauh lebih banyak, salah satunya pendaftaran lebih transparan, dan bisa langsung diketahui oleh masyarakat atau siswa yang bersangkutan.
“Intinya, sistem online memiliki kelemahan dan kelebihan, contoh jika server tak dipersiapkan maksimal, maka bisa saja dibocorkan oleh orang yang ahli informasi teknologi (IT), tapi setidaknya itu bisa meredam isu-isu miring pada musim penerimaan perserta didik,” urai Mahmud.
(maf)