Di bawah ancaman golok, siswi SMP ini dinodai
A
A
A
Sindonews.com - Siswi kelas satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, kembali menjadi korban pemerkosaan. Dalam aksinya, pelaku mengancam bocah malang ini dengan menggunakan sebilah golok.
Dalam hitungan minggu, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, sudah dua kali terjadi aksi pemerkosaan anak di bawah umur dan masih duduk di bangku SMP. Korbannya kali ini seorang bocah berusia 12 tahun.
Korban diperkosa oleh seorang pria yang bernama Dullah, di dalam gubuk, berukuran dua kali tiga meter, yang terletak di Jalan Andalas, Kelurahan Jeppee, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone yang merupakan tempat tinggal pelaku.
Peristiwa tersebut berawal saat korban bersama empat orang temannya pulang dari sekolah. Sekitar 50 meter dari sekolah, pelaku yang tinggal tidak jauh dari sekolah korban, tiba-tiba datang dan mengejar keempat siswi tersebut.
Tiga orang teman korban langsung melarikan diri. Sementara korban lari ke arah rumah keluarganya yang tidak jauh dari sekolahnya. Nahas bagi korban, saat tiba di depan rumah keluarganya pintu pagar tertutup dan pelaku berhasil menemukannya.
Kemudian korban dipaksa naik dengan sepeda motor yang digunakan pelaku. Saat itu, korban tidak dapat berkutik dan mengikuti semua perintah pelaku. Pasalnya korban diancam dengan menggunakan sebilah golok.
Karena hujan deras, pelaku singgah di depan sebuah toko untuk berteduh dan sempat melakukan pelecehan terhadap korban. Kemudian ketika di kediamannya, pelaku kembali melakukan pelecehan berupa pemerkosaan sebanyak dua kali terhadap korban.
Warga yang memergoki kejahatan pelaku sempat melakukan pengejaran. Namun pelaku yang bertubuh kecil tersebut berhasil meloloskan diri. Kemudian, pelaku langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Tanete Riattang.
Mas Otoy, salah seorang warga yang ikut mengejar pelaku mengaku sempat melihat korban bersama pelaku saat berteduh di depan toko. Namun pelaku mencium dan memeluk korban, dia tidak menegurnya. Karena, saat itu dia beranggapan bahwa gadis kecil tersebut anak pelaku.
Sementara itu di hadapan polisi, pelaku mengakui telah melakukan pelecehan namun membantah telah melakukan pemerkosaan. Polisi yang tidak begitu saja mempercayai pengakuan tersebut, langsung melakukan pemeriksaan di rumah pelaku.
Dalam pemeriksaan itu, pelaku menemukan sebilah golok, kasur, dan kain sarung. Yang mengejutkan, petugas menemukan tiga lembar celana dalam wanita.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dimasukkan ke sel tahanan Mapolsek Tanete Riattang. Hingga kini, pelaku masih belum diperiksa, karena masih berada di bawah pengaruh minuman keras.
Sementara itu, usai divisum, korban langsung dibawa oleh orangtua dan keluarga ke Mapolres Bone untuk melaporkan kejadian tersebut.
Dalam hitungan minggu, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, sudah dua kali terjadi aksi pemerkosaan anak di bawah umur dan masih duduk di bangku SMP. Korbannya kali ini seorang bocah berusia 12 tahun.
Korban diperkosa oleh seorang pria yang bernama Dullah, di dalam gubuk, berukuran dua kali tiga meter, yang terletak di Jalan Andalas, Kelurahan Jeppee, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone yang merupakan tempat tinggal pelaku.
Peristiwa tersebut berawal saat korban bersama empat orang temannya pulang dari sekolah. Sekitar 50 meter dari sekolah, pelaku yang tinggal tidak jauh dari sekolah korban, tiba-tiba datang dan mengejar keempat siswi tersebut.
Tiga orang teman korban langsung melarikan diri. Sementara korban lari ke arah rumah keluarganya yang tidak jauh dari sekolahnya. Nahas bagi korban, saat tiba di depan rumah keluarganya pintu pagar tertutup dan pelaku berhasil menemukannya.
Kemudian korban dipaksa naik dengan sepeda motor yang digunakan pelaku. Saat itu, korban tidak dapat berkutik dan mengikuti semua perintah pelaku. Pasalnya korban diancam dengan menggunakan sebilah golok.
Karena hujan deras, pelaku singgah di depan sebuah toko untuk berteduh dan sempat melakukan pelecehan terhadap korban. Kemudian ketika di kediamannya, pelaku kembali melakukan pelecehan berupa pemerkosaan sebanyak dua kali terhadap korban.
Warga yang memergoki kejahatan pelaku sempat melakukan pengejaran. Namun pelaku yang bertubuh kecil tersebut berhasil meloloskan diri. Kemudian, pelaku langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Tanete Riattang.
Mas Otoy, salah seorang warga yang ikut mengejar pelaku mengaku sempat melihat korban bersama pelaku saat berteduh di depan toko. Namun pelaku mencium dan memeluk korban, dia tidak menegurnya. Karena, saat itu dia beranggapan bahwa gadis kecil tersebut anak pelaku.
Sementara itu di hadapan polisi, pelaku mengakui telah melakukan pelecehan namun membantah telah melakukan pemerkosaan. Polisi yang tidak begitu saja mempercayai pengakuan tersebut, langsung melakukan pemeriksaan di rumah pelaku.
Dalam pemeriksaan itu, pelaku menemukan sebilah golok, kasur, dan kain sarung. Yang mengejutkan, petugas menemukan tiga lembar celana dalam wanita.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dimasukkan ke sel tahanan Mapolsek Tanete Riattang. Hingga kini, pelaku masih belum diperiksa, karena masih berada di bawah pengaruh minuman keras.
Sementara itu, usai divisum, korban langsung dibawa oleh orangtua dan keluarga ke Mapolres Bone untuk melaporkan kejadian tersebut.
(san)