Ibu hamil gelapkan motor teman Facebook

Selasa, 07 Januari 2014 - 21:19 WIB
Ibu hamil gelapkan motor teman Facebook
Ibu hamil gelapkan motor teman Facebook
A A A
Sindonews.com - Berdalih ingin memeriksakan kandungan dan bayar kos, seorang ibu hamil nekat menggelapkan motor milik temannya sendiri. Dalam aksinya, pelaku yang diketahui berinisial Dn (17) ini bekerja sama dengan suaminya Avif (25), dan kakak Iparnya Alfian (28).

Nahas, aksi komplotan pelaku diungkap petugas Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, setelah motor Yamaha Vixion L 5903 HO milik Fran Stofer Anggara (21) yang digelapkan dijual seharga Rp3,8 juta.

“Penghubung ke penjual mendapat Rp300 ribu. Alfian mendapat Rp500 ribu, Avif mendapat Rp1 juta, dan Dn mendapat Rp2 juta,” ujar Kanit Resmob AKP Agung Pribadi, di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (7/1/2014).

Ditambahkan Agung, peristiwa itu bermula dari perkenalan Dn dengan Fran dalam jejaring sosial Facebook. Keduanya sempat akrab dan berkomukasi, dan berlanjut ke BBM. Saat itu, Dn sudah menjalin asmara dengan Avif hingga berbadan dua dan akhirnya menikah siri.

Akhirnya, terlintas dalam benak Dn dan Avif untuk mengerjai Fran. Ide itu muncul saat Dn ingin memeriksakan kehamilannya. Karena tidak punya uang, keduanya pun menyusun rencana jahat. Dn kemudian mengajak Fran menonton bioskop di salah satu mal, di Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Usai memarkir motor, Dn sengaja membawa karcis motor tersebut dan mereka masuk ke dalam bioskop. Ketika film sedang diputar, Dn pamit ke kamar mandi dan mendatangi Avif yang sudah menunggu di sekitaran Royal Plaza.

"Dengan karcis yang dibawa Dn, mereka dengan mudah membawa lari motor korban walaupun mereka tidak merusak kunci motor. Kepada tukang parkir, mereka berdalih kunci motornya hilang," katanya.

Dalam menjual motor tersebut, Dn dibantu oleh kakak iparnya. Dan ketika motor sudah terjual, hasilnya dibagi bertiga. Saat ini, ketiganya meringkuk di tahanan Mapolrestabes. Polisi pun langsung bergerak ketika mendapat laporan dari Korban.

Kepada petugas, Dn mengaku, uang tersebut habis untuk memeriksakan kandungan USG dan membayar kos. Dia juga mengaku, gaji suaminya tidak cukup untuk kebutuhan hidup, meski sang suami bekerja sebagai operator SPBU, di kawasan Mayjend Sungkono.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5989 seconds (0.1#10.140)