Logistik pemilu di Sulsel bermasalah
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah masalah dijumpai dalam pengadaan logistik tahap pertama untuk pemilihan umum (Pemilu) 9 April 2014 di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota menemukan adanya kerusakan sampul surat suara dan kekurangan logistik. Sejumlah masalah ini diketahui setelah pendistribusian logistik tahap pertama pada 26-31 Desember 2013.
Salah satunya untuk Kota Palopo. KPU Sulsel telah menerima laporan dari KPU Palopo adanya sampul untuk surat suara yang robek di daerah tersebut sebanyak 16 lembar.
Sampul surat suara didistribusikan bersama beberapa logistik lain seperti, kotak suara dan bilik suara oleh rekanan pengadaan barang ke KPU kabupaten/kota. Pendistribusian logistik tahap awal ke kabupaten/kota di Sulsel dilaksanakan 26-31 Desember 2013.
"Kemarin ada laporan yang kami dapat bahwa ada sampul yang robek bagian bawah. KPU Palopo melaporkan 16 lembar," kata Staf Umum dan Logistik KPU Sulsel, Herjanta Sarra di Makassar, Senin (6/1/2014).
Dia menduga kerusakan sampul kertas suara terjadi saat pendistribusian logistik khususnya saat dibongkar dari atas kendaraan yang mengangkut. Namun demikian, hal itu disebut tidak masalah karena rekanan bertanggungjawab untuk mengganti kerusakan. Demikian juga jika terjadi kekurangan.
“Itu pasti diganti sama rekanan, karena itu masih menjadi tanggungjawabnya. Kita masih menunggu laporan dari kabupaten/kota jika masih ada yang rusak atau kurang,” ucapnya.
Sedangkan untuk pengadaan logistik lain seperti 50 jenis formulir masih menunggu petunjuk teknis dari pusat. Demikian juga dengan pengadaan kertas suara, tinta dan logistik pemilu lainnya untuk Sulsel. Khusus untuk pengadaan logistik sampul, kotak suara, dan bilik suara dilakukan di Sulsel.
Khusus untuk kotak suara, terdapat pengadaan baru sebanyak 8.884 di 2013 dari total kebutuhan 72.140 kota suara di 24 kabupaten/kota. Demikian juga dengan bilik suara terdapat pengadaan baru sebanyak 18.907. Bilik suara pengadaan 2004-2009 yang masih bisa digunakan tinggal 56.081.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota menemukan adanya kerusakan sampul surat suara dan kekurangan logistik. Sejumlah masalah ini diketahui setelah pendistribusian logistik tahap pertama pada 26-31 Desember 2013.
Salah satunya untuk Kota Palopo. KPU Sulsel telah menerima laporan dari KPU Palopo adanya sampul untuk surat suara yang robek di daerah tersebut sebanyak 16 lembar.
Sampul surat suara didistribusikan bersama beberapa logistik lain seperti, kotak suara dan bilik suara oleh rekanan pengadaan barang ke KPU kabupaten/kota. Pendistribusian logistik tahap awal ke kabupaten/kota di Sulsel dilaksanakan 26-31 Desember 2013.
"Kemarin ada laporan yang kami dapat bahwa ada sampul yang robek bagian bawah. KPU Palopo melaporkan 16 lembar," kata Staf Umum dan Logistik KPU Sulsel, Herjanta Sarra di Makassar, Senin (6/1/2014).
Dia menduga kerusakan sampul kertas suara terjadi saat pendistribusian logistik khususnya saat dibongkar dari atas kendaraan yang mengangkut. Namun demikian, hal itu disebut tidak masalah karena rekanan bertanggungjawab untuk mengganti kerusakan. Demikian juga jika terjadi kekurangan.
“Itu pasti diganti sama rekanan, karena itu masih menjadi tanggungjawabnya. Kita masih menunggu laporan dari kabupaten/kota jika masih ada yang rusak atau kurang,” ucapnya.
Sedangkan untuk pengadaan logistik lain seperti 50 jenis formulir masih menunggu petunjuk teknis dari pusat. Demikian juga dengan pengadaan kertas suara, tinta dan logistik pemilu lainnya untuk Sulsel. Khusus untuk pengadaan logistik sampul, kotak suara, dan bilik suara dilakukan di Sulsel.
Khusus untuk kotak suara, terdapat pengadaan baru sebanyak 8.884 di 2013 dari total kebutuhan 72.140 kota suara di 24 kabupaten/kota. Demikian juga dengan bilik suara terdapat pengadaan baru sebanyak 18.907. Bilik suara pengadaan 2004-2009 yang masih bisa digunakan tinggal 56.081.
(rsa)