Atasi macet, digagas jalur cepat Maros-Makassar

Senin, 06 Januari 2014 - 02:36 WIB
Atasi macet, digagas...
Atasi macet, digagas jalur cepat Maros-Makassar
A A A
Sindonews.com - Gagasan baru solusi mengatasi kemacetan lalu lintas akibat kepadatan arus kendaraan yang masuk dari utara ke Makassar melalui Maros, disuarakan.

Pembangunan dua jalur baru diusulkan. Pertama, jalur luar menghubungkan pesisir Pantai Maros tembus Galangan Kapal Makassar.

Jalur yang diperkirakan sepanjang 22 kilometer ini mendukung kendaraan dari 16 kabupaten atau kota dari utara maupun dari provinsi Sulbar, Sulteng, Sulut, dan Gorontalo masuk Makassar.

Kedua, jalur tengah menghubungkan Kecamatan Bantimurung, Maros tembus Sudiang, Kecamatan Binringkanaya Makassar. Ini akses cepat kendaraan dari Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo, Sindai dan Sulawesi Tenggara ke Makassar.

Terobosan baru ini dilontarkan calon legislatif (caleg) DPR RI Partai Hanura dari daerah pemilihan Sulsel 2, Nurhasan. Nurhasan berjanji akan menjadikan dua ide tersebut masuk dalam program pembangunan nasional jika dipercaya oleh masyarakat Sulsel.

"Kendaraan dari utara dan Bone tidak lagi menumpuk ke simpang bandar. Tentu saja saya tidak akan berjuang sendiri. Saya akan menggalang dukungan dari seluruh anggota DPR asal Sulsel yang terpilih," katanya kepada KORAN SINDO, Minggu 5 Januari 2014.

Tim Nurhasan sudah melakukan pemetaan awal terhadap dua ruas yang dirancang masuk dalam jalan nasional tersebut. Jalur luar dirancang 22 kilometer (km) melewati pesisir pantai Maros-Makassar.

"Jalur ini dua kali lebih dekat dari jalur utama saat ini lewat kota Maros masuk Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar," ungkapnya.

Sebaliknya jalur tengah, lurus melintasi beberapa kecamatan di Maras dengan panjang hanya belasan km. Jalur ini 3 kali lebih dekat dari jalur Bone-Makassar saat ini. Jalur tengah melewati beberapa kecamatan di Maros seperti, Mandai, Tanralili, Simbang, dan Bantimurung.

Diyakini, tidak kurang dari 100 ribu jiwa warga Maros yang selama ini terisolir akan tertolong dengan kehadiran jalan ini. "Sudah pasti ini akan menghidupkan ekonomi warga yang dilewati," jelas Nurhasan.

Bahkan menurut mantan Bendahara Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, jalan tersebut bisa saja dikembangkan menjadi jalan bebas hambatan atau tol. Jalan ini juga bisa menjadi jalur khusus truk lintas daerah dan provinsi.

Nurhasan mengemukakan, dua jalan tembus tersebut tidak hanya menjadi solusi bagi seluruh masyarakat yang masuk ke Makassar tanpa macet, tetapi juga implikasi ekonomi kepada warga Maros yang dilewati. Ide itu diserap Nurhasan dari masyarakat setiap kali mengunjungi pedalaman Maros yang dilewati lokasi tadi.

"Karena kalau mengandalkan pelebaran jalan yang ada sekarang biayanya sangat besar karena harus menggusur rumah warga. Belum lagi jarak tempuh jauh," jelasnya.

Pria kelahiran Maros 8 November 1957 ini sudah 6 bulan melakukan blusukan ke daerah-daerah terpencil di beberapa kabupaten/kota dapil Sulsel 2. Kadang blusukan disertai dengan bakti sosial bersama-sama dengan caleg Hanura Sulsel dan kabupaten/kota.

Nurhasan juga mensosialisasikan program Hanura ke masyarakat termasuk membagikan asuransi Kartu Penggerak Hanura (KPH). Selam 6 bulan blusukan, mantan Ketua DPW Partai Bintang Reformasi (PBR) Sulsel sudah membagikan 1 juta kartu nama kepada pemilih, 60 ribu kalender, serta stiker.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0957 seconds (0.1#10.140)