Sejumlah wilayah di Blitar masih rawan bencana
A
A
A
Sindonews.com - Ancaman banjir, tanah longsor dan angin puting beliung, masih mengintai sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim). Mengingat intensitas curah hujan di Kabupaten Blitar masih tinggi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Katidjan mengatakan, ada enam kecamatan yang rawan musibah banjir.
"Di antaranya Kecamatan Binangun, Kecamatan Sutojayan, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Kademangan, Kecamatan Wonodadi dan Kecamatan Udanawu," ujarnya kepada wartawan, Minggu (5/1/2013).
Sebelumnya, hujan deras yang meluapkan sungai di wilayah Kecamatan Sutojayan, memaksa ratusan warga dari tiga desa mengevakuasi diri. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah itu.
Namun, selama beberapa hari warga sempat mengalami kesusahan di posko pengungsian. Sementara untuk musibah longsor, menurut Katidjan, meliputi Kecamatan Wates, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Binangun, Kecamatan Kademangan dan Kecamatan Gandusari.
"Sedangkan untuk (angin) puting beliung, melanda hampir semua di 22 kecamatan. Namun yang kerap terjadi di Kecamatan Wonodadi, Kecamatan Udanawu, Kecamatan Srengat, Kecamatan Ponggok, Kecamatan Nglegok, Kecamatan Garum, Kecamatan Selorejo dan Kecamatan Kesamben," jelasnya.
Katidjan menambahkan, pihaknya berharap warga Kabupaten Blitar tetap mewaspadai situasi alam yang ada. "Termasuk juga segera melapor ketika musibah terjadi," pungkasnya.
Menanggapi hal ini Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib, meminta BPBD untuk tanggap dalam mengatasi musibah alam yang terjadi di masyarakat. "Jangan sampai tindakan baru dilakukan setelah korban berjatuhan. Sekecil apapun bencana yang terjadi harus disikapi," ujarnya singkat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Katidjan mengatakan, ada enam kecamatan yang rawan musibah banjir.
"Di antaranya Kecamatan Binangun, Kecamatan Sutojayan, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Kademangan, Kecamatan Wonodadi dan Kecamatan Udanawu," ujarnya kepada wartawan, Minggu (5/1/2013).
Sebelumnya, hujan deras yang meluapkan sungai di wilayah Kecamatan Sutojayan, memaksa ratusan warga dari tiga desa mengevakuasi diri. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah itu.
Namun, selama beberapa hari warga sempat mengalami kesusahan di posko pengungsian. Sementara untuk musibah longsor, menurut Katidjan, meliputi Kecamatan Wates, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Binangun, Kecamatan Kademangan dan Kecamatan Gandusari.
"Sedangkan untuk (angin) puting beliung, melanda hampir semua di 22 kecamatan. Namun yang kerap terjadi di Kecamatan Wonodadi, Kecamatan Udanawu, Kecamatan Srengat, Kecamatan Ponggok, Kecamatan Nglegok, Kecamatan Garum, Kecamatan Selorejo dan Kecamatan Kesamben," jelasnya.
Katidjan menambahkan, pihaknya berharap warga Kabupaten Blitar tetap mewaspadai situasi alam yang ada. "Termasuk juga segera melapor ketika musibah terjadi," pungkasnya.
Menanggapi hal ini Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib, meminta BPBD untuk tanggap dalam mengatasi musibah alam yang terjadi di masyarakat. "Jangan sampai tindakan baru dilakukan setelah korban berjatuhan. Sekecil apapun bencana yang terjadi harus disikapi," ujarnya singkat.
(maf)