Antara asusila & arogansi Bupati Ngada
![Antara asusila & arogansi...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/01/02/27/822757/QNXOsUk3GS.jpg)
Antara asusila & arogansi Bupati Ngada
A
A
A
Sindonews.com - Nama Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) Marianus Sae belakangan ini mewarnai pemberitaan media massa baik cetak, online maupun elektronik.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendadak populer karena ulahnya yang memerintah Satpol PP untuk memblokir Bandara Turelelo Soa lantaran tak kebagian tiket Merpati untuk perjalanan dinasnya.
Pemblokiran itu dilakukan dengan sadar, bahkan telah disampaikan kepada Iksan selaku Kepala Bandara Turelelo Soa sehari sebelum memerintahkan Satpol PP turun.
Marianus Sae pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka, setelah sebelumnya 15 anggota Satpol PP lebih dulu diperiksa dan juga ditetapkan tersangka oleh kepolisian setempat.
Kapolda NTT Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana mengatakan, akan segera memanggil Bupati Ngada untuk diperiksa. "Dalam waktu dekat, kami akan panggil, akan diperiksa," jelas jenderal polisi bintang satu ini, Kamis (2/1/2014).
Bupati Ngada ditetapkan sebagai tersangka setelah pihaknya memeriksa 15 anggota Satpol PP dan pihak bandara. Anggota Satpol PP itu sendiri statusnya juga telah tersangka.
Jika terbukti bersalah, maka orang nomor satu di Ngada ini terancam jeratan Pasal 421 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
"Seorang pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan," tukasnya.
Sebelumnya, Bupati Ngada ini juga tersandung kasus asusila. Sebelum aksi blokir bandara mencuat, Bupati Ngada lebih dulu mendapat desakan dari sekelompok masyarakat adanya tindakan asusila yang dilakukannya.
Pria gempal ini dikabarkan menghamili mantan pembantunya Maria Natalia Sisilia dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Paulus Reynaldi Sae.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Ketua Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Jakarta Petrus Salestinus mengatakan, perempuan yang disebut-sebut telah dihamili Marianus berasal dari Maumere.
"Dari Maumere, sedangkan hasil hubungan itu berumur satu tahun , tujuh bulan," ujarnya.
Untuk sementara ini, sang anak dalam perlindungan Susteran di Maumere. Kabar skandal itu sendiri merebak setelah Maria membeberkan sendiri hubungannya dengan Marianus Sae.
Bahkan Oktober lalu, sekelompok massa menamakan diri Forum Peduli Penegak Moralitas Bangsa (FPPMB) menggelar aksi unjuk rasa mendesak Marianus mundur dari jabatan karena telah melakukan tindakan asusila.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendadak populer karena ulahnya yang memerintah Satpol PP untuk memblokir Bandara Turelelo Soa lantaran tak kebagian tiket Merpati untuk perjalanan dinasnya.
Pemblokiran itu dilakukan dengan sadar, bahkan telah disampaikan kepada Iksan selaku Kepala Bandara Turelelo Soa sehari sebelum memerintahkan Satpol PP turun.
Marianus Sae pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka, setelah sebelumnya 15 anggota Satpol PP lebih dulu diperiksa dan juga ditetapkan tersangka oleh kepolisian setempat.
Kapolda NTT Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana mengatakan, akan segera memanggil Bupati Ngada untuk diperiksa. "Dalam waktu dekat, kami akan panggil, akan diperiksa," jelas jenderal polisi bintang satu ini, Kamis (2/1/2014).
Bupati Ngada ditetapkan sebagai tersangka setelah pihaknya memeriksa 15 anggota Satpol PP dan pihak bandara. Anggota Satpol PP itu sendiri statusnya juga telah tersangka.
Jika terbukti bersalah, maka orang nomor satu di Ngada ini terancam jeratan Pasal 421 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
"Seorang pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan memaksa seseorang untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan," tukasnya.
Sebelumnya, Bupati Ngada ini juga tersandung kasus asusila. Sebelum aksi blokir bandara mencuat, Bupati Ngada lebih dulu mendapat desakan dari sekelompok masyarakat adanya tindakan asusila yang dilakukannya.
Pria gempal ini dikabarkan menghamili mantan pembantunya Maria Natalia Sisilia dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Paulus Reynaldi Sae.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Ketua Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Jakarta Petrus Salestinus mengatakan, perempuan yang disebut-sebut telah dihamili Marianus berasal dari Maumere.
"Dari Maumere, sedangkan hasil hubungan itu berumur satu tahun , tujuh bulan," ujarnya.
Untuk sementara ini, sang anak dalam perlindungan Susteran di Maumere. Kabar skandal itu sendiri merebak setelah Maria membeberkan sendiri hubungannya dengan Marianus Sae.
Bahkan Oktober lalu, sekelompok massa menamakan diri Forum Peduli Penegak Moralitas Bangsa (FPPMB) menggelar aksi unjuk rasa mendesak Marianus mundur dari jabatan karena telah melakukan tindakan asusila.
(lns)