SBY, Presiden yang senang pulang pergi Bali
A
A
A
Sindonews.com - Pulau Bali memililki arti penting bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan menjadi seperti kantor keduanya. Hingga kini, sudah tak terhitung berapa kali SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono bertandang ke Pulau Dewata.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu bersedia bolak-balik ke Jakarta-Bali dibanding dengan provinsi atau daerah lainnya, karena Bali memiliki banyak agenda internasional dan nasional.
"Pak SBY ke Bali paling sering dibanding daerah lain, karena memang banyak agenda internasional maupun nasional digelar di Bali," tegas Jero, dalam sebuah acara di Kabupaten Klungkung, Bali, Senin 30 Desember 2013.
Dalam catatan Jero, setiap penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) yang sudah sembilan kali digelar, SBY pasti menyempatkan hadir dan membuka ajang kesenian terbesar di Bali itu.
"Sejak menjabat sembilan tahun, beliau sudah sembilan kali datang ke PKB, nanti pada bulan Juni 2014, PKB yang ke-10 saya juga sudah bisiki agar beliau hadir," tuturnya.
Dengan begitu, maka genaplah 10 tahun SBY hadir setiap acara PKB sehingga secara berseloroh Jero berkelakar, kedatangan SBY tersebut layak masuk museum rekor Indonesia (MURI) sebagai Presiden yang sudah 10 tahun atau 10 kali selalu datang ke acara PKB.
Perhatiannya kepada Bali yang warganya mayoritas bergama Hindu itu juga ditunjukkan SBY yang senantiasa hadir setiap tahun dalam kegiatan darma santi berkaitan perayaan Nyepi.
"Kenapa Pak SBY begitu, karena rakyat Bali hatinya sangat lembut dan penuh perhatian, rakyat Bali tidak bisa dibohongi," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.
Karenanya tak heran jika Jero memuji dan memberi apresiasi yang tinggi kepada SBY sebagai seorang pemimpin yang seharusnya begitu dekat dengan rakyatnya.
Bahkan, saat dia mengajak pergi ke pura berpengaruh di Pulau Dewata di Besakih dan Pura Danau Batur, SBY juga bersedia sehingga tercatat sebagai Presiden yang pernah mengunjungi dua tempat ibadah umat Hindu yang memiliki nilai spiritual yang tinggi itu.
"Begini harusnya pemimpin, dekat dengan rakyatnya, diajak ke sana mau ke sini mau, maka hati-hatilah nanti (2014 memilih pemimpin)," pesan Jero.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu bersedia bolak-balik ke Jakarta-Bali dibanding dengan provinsi atau daerah lainnya, karena Bali memiliki banyak agenda internasional dan nasional.
"Pak SBY ke Bali paling sering dibanding daerah lain, karena memang banyak agenda internasional maupun nasional digelar di Bali," tegas Jero, dalam sebuah acara di Kabupaten Klungkung, Bali, Senin 30 Desember 2013.
Dalam catatan Jero, setiap penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) yang sudah sembilan kali digelar, SBY pasti menyempatkan hadir dan membuka ajang kesenian terbesar di Bali itu.
"Sejak menjabat sembilan tahun, beliau sudah sembilan kali datang ke PKB, nanti pada bulan Juni 2014, PKB yang ke-10 saya juga sudah bisiki agar beliau hadir," tuturnya.
Dengan begitu, maka genaplah 10 tahun SBY hadir setiap acara PKB sehingga secara berseloroh Jero berkelakar, kedatangan SBY tersebut layak masuk museum rekor Indonesia (MURI) sebagai Presiden yang sudah 10 tahun atau 10 kali selalu datang ke acara PKB.
Perhatiannya kepada Bali yang warganya mayoritas bergama Hindu itu juga ditunjukkan SBY yang senantiasa hadir setiap tahun dalam kegiatan darma santi berkaitan perayaan Nyepi.
"Kenapa Pak SBY begitu, karena rakyat Bali hatinya sangat lembut dan penuh perhatian, rakyat Bali tidak bisa dibohongi," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.
Karenanya tak heran jika Jero memuji dan memberi apresiasi yang tinggi kepada SBY sebagai seorang pemimpin yang seharusnya begitu dekat dengan rakyatnya.
Bahkan, saat dia mengajak pergi ke pura berpengaruh di Pulau Dewata di Besakih dan Pura Danau Batur, SBY juga bersedia sehingga tercatat sebagai Presiden yang pernah mengunjungi dua tempat ibadah umat Hindu yang memiliki nilai spiritual yang tinggi itu.
"Begini harusnya pemimpin, dekat dengan rakyatnya, diajak ke sana mau ke sini mau, maka hati-hatilah nanti (2014 memilih pemimpin)," pesan Jero.
(san)