432.115 warga Makassar hidup di pemukiman kumuh

Senin, 30 Desember 2013 - 12:11 WIB
432.115 warga Makassar...
432.115 warga Makassar hidup di pemukiman kumuh
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 432.115 jiwa atau 131.299 kepala keluarga (kk) dari total penduduk kota Makassar, sekitar 1,4 juta orang menetap dalam kawasan pemukiman kumuh.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), pemukiman kumuh yang tersebar di seluruh kecamatan menempati area seluas 47,62 kilometer (km) persegi. Jumlah ini sekitar 1/4 dari dari total luas kota Makassar 195 km persegi.

Dari 14 kecamatan yang ada, warga yang tinggal dalam kawasan pemukiman miskin paling banyak di Tamalate sebanyak 15.893 kk menempati area sekitar 2,5 km persegi. Warga Tamalate ini tersebar di tiga kelurahan, yakni Parang Tambung 8.142 kk, Maccini Sombala 4.418 kk, dan Balang Baru 3.333 kk.

Kedua ditempati Kecamatan Rappocini 11.245 kk yang disumbang dua kelurahan, Gunung Sari dan Bata-bantaeng. Posisi ketiga, Kecamatan Makassar, mencakup enam kelurahan dihuni 10.447 kk.

Selanjutnya berturut-turut, Kecamatan Tallo 9.344 kk, Tamalanrea 9.277 kk, Panakkukang 8.853 kk, Mariso 7.501 kk, Ujung Tanah 6.014 kk, Manggala 5.170 kk, Wajo 4.005 kk, Mamajang 3.189 kk, Ujung Pandang 2.217 kk, dan Biringkanaya 961 kk. Biringkanaya yang merupakan kecamatan paling luas di Makassar hanya terdata satu kawasan kumuh yakni Kelurahan Untia.

Setiap kk dalam kawasan pemukiman kumuh dirata-ratakan memiliki anggota keluarga 4-5 orang. Hanya kk di Kelurahan Gusung dan Barrang Lompo Kecamatan Ujung Tanah yang memiliki anggota keluarga rata-rata tujuh orang.

Bappeda mencatat, penduduk miskin di Makassar 2013 hanya 44.217 kk. Jumlah ini menurun dibanding penduduk miskin 2012 sebanyak 46.355 kk dan 62.192 kk di 2011. Penduduk kategori miskin umumnya menetap di pemukiman kumuh.

Penduduk miskin paling banyak terdapat di Kecamatan Tamalate 7.449 kk, Tallo 5.714 kk, Panakkukang 4.972 kk, Rappocini 4.139 kk, Biringkanaya 4.211 kk. Penduduk miskin paling sedikit di Kecamatan Wajo 433 kk, Ujung Pandang 485 kk. Kecamatan lainnya antara 1.000-3.000 kk.

"Kawasan kumuh identik dengan penduduk kategori miskin. Dari tahun-ketahun, jumlah pemukiman kumuh dan penduduk miskin di Makassar terus menurun," kata Kepala Bappeda Makassar Syahrir Sappaile, Senin (30/12/2013).

Menurut dia, salah satu program utama Pemkot Makassar mengurangi pemukiman kumuh dengan membangun Rumah Susun (Rusun). Salah satunya yang telah dibangun adalah lima twin blok Rusun Mariso dan empat twin blok Rusun Panambungan, Kecamatan Mariso.

Syahrir mengemukakan, Pemkot Makassar memprioritaskan penataan pemukiman kumuh di daerah pada penduduk sebelah barat kota. Tahun depan, kata dia, Pemkot Makassar akan menata kawasan kumuh Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo.

"Tahun depan kita sudah memulai melakukan penimbunan untuk lokasi pembangunan Rusun Tallo, kalau tidak salah lokasinya di Kelurahan Buloa," terangnya.

Mantan Asisten III Pemkot Makassar ini manambahkan, Pemerintah Kota Makassar menyiapkan lokasi dan pematangan lahan. Sedangkan bangunan direncanakan dari pemerintah pusat pada APBN 2015.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1136 seconds (0.1#10.140)