Ditemukan titik situs candi baru di Blandongan
A
A
A
Sindonews.com - Setelah sebelumnya menemukan tiga kerangka tengkorak di sekitar situs Candi Blandongan di Desa Segaran, Kecamatan Batu Jaya, Tim BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Serang Banten kembali menemukan titik Situs candi terbaru di daerah tersebut.
Dengan adanya penemuan situs baru tersebut, kini titik situs candi di Desa Segaran, Kecamatan Batu Jaya menjadi 40 titik situs candi.
"Kalo dulu hanya 39 sekarang menjadi 40 setelah ada penemuan baru oleh tim dari Serang," kata Muralih, salah seorang pemelihara candi, yang di temui di situs Candi Jiwa, Desa Segaran, Kecamatan Batu Jaya, Kamis (26/12/2013).
Penemuan situs baru tersebut di temukan pada tanggal 7 November, 2013. Namun sayangnya, pihaknya belum mengetahui pasti berapa besaran dan luas candi tersebut, bahkan nama titik candi pun belum diketahui. Kendati begitu, komplek situs candi di Kecamatan Batu Jaya yang luas keseluruhannya hampir mencapai 500 hektar atau 50 KM tersebut sedikit demi sedikit mulai terkuak.
Dikatakan, dari 40 situs titik yang ada, baru sekitar dua candi yang sudah dilakukan penggalian dan pembugaran. "Saat ini yang sudah baru dua, candi jiwa dan Blandongan. Bahkan candi Blandongan saja baru beres proses pemugaranan tinggal pembenahan halaman sekitarnya saja," katanya.
Sementara itu, Nasri, Pengelola museum batu jaya mengatakan bahwa wisata sejarah candi Jiwa tersebut di gandrungi wisatawan luar daerah dan wisatawan dari akademisi maupun pelajar. Hal tersebut terlihat dari data wisatawan yang datang ke tempatnya, setiap bulan hampir mencapai ribuan.
"Museum memang buka tiap hari, dan pengunjung juga selalu ada, kalo dilihat dari data statistik pengunjung yang datang ke tempat kami setiap bulannya hampir mencapai ribua, kalo yang ke situs mungkin lebih dari itu," katanya.
Dikatakan, rencananya pihak pengelola akan membuatkan jalan dari situs langsung ke museum, pasalnya banayak wisatawan setelah mengnjungi situs malas intuk ke musium, karena jalannya harus memutar. Untuk mengarahkan wisatawan mengunjungi museum maka pihaknya pun berencana akan membuat jalan dari situs menuju museum.
Saat ini, museum batu jaya telah menyimpan benda-benda peninggalan yang didapatkan dari berbagai situs candi yang tersebar di komplek situs Batu Jaya tersebut. Mulai dari gerabah, batu, manik, hingga arca dan tengkorak.
"Penemuan dari masing-masing candi tidak sama, karena bentuk dan ukuran bangunan candi juga beda-beda, arca kepala manusia di temukan di candi serut, sementara gerabah di blandongan, untuk candi jiwa hanya bata dengan bentuk kaki balita, dan candi lainnya juga ada penemuan lainnya juga. Mungkin itu karena setiap candi memiliki fungsi masing-masing juga," katanya.
Sementara itu, berdasarkan informasi jarak antara satu situs dengan situs lainnya di perkirakan sekitar 50 meter antar candi.
Dengan adanya penemuan situs baru tersebut, kini titik situs candi di Desa Segaran, Kecamatan Batu Jaya menjadi 40 titik situs candi.
"Kalo dulu hanya 39 sekarang menjadi 40 setelah ada penemuan baru oleh tim dari Serang," kata Muralih, salah seorang pemelihara candi, yang di temui di situs Candi Jiwa, Desa Segaran, Kecamatan Batu Jaya, Kamis (26/12/2013).
Penemuan situs baru tersebut di temukan pada tanggal 7 November, 2013. Namun sayangnya, pihaknya belum mengetahui pasti berapa besaran dan luas candi tersebut, bahkan nama titik candi pun belum diketahui. Kendati begitu, komplek situs candi di Kecamatan Batu Jaya yang luas keseluruhannya hampir mencapai 500 hektar atau 50 KM tersebut sedikit demi sedikit mulai terkuak.
Dikatakan, dari 40 situs titik yang ada, baru sekitar dua candi yang sudah dilakukan penggalian dan pembugaran. "Saat ini yang sudah baru dua, candi jiwa dan Blandongan. Bahkan candi Blandongan saja baru beres proses pemugaranan tinggal pembenahan halaman sekitarnya saja," katanya.
Sementara itu, Nasri, Pengelola museum batu jaya mengatakan bahwa wisata sejarah candi Jiwa tersebut di gandrungi wisatawan luar daerah dan wisatawan dari akademisi maupun pelajar. Hal tersebut terlihat dari data wisatawan yang datang ke tempatnya, setiap bulan hampir mencapai ribuan.
"Museum memang buka tiap hari, dan pengunjung juga selalu ada, kalo dilihat dari data statistik pengunjung yang datang ke tempat kami setiap bulannya hampir mencapai ribua, kalo yang ke situs mungkin lebih dari itu," katanya.
Dikatakan, rencananya pihak pengelola akan membuatkan jalan dari situs langsung ke museum, pasalnya banayak wisatawan setelah mengnjungi situs malas intuk ke musium, karena jalannya harus memutar. Untuk mengarahkan wisatawan mengunjungi museum maka pihaknya pun berencana akan membuat jalan dari situs menuju museum.
Saat ini, museum batu jaya telah menyimpan benda-benda peninggalan yang didapatkan dari berbagai situs candi yang tersebar di komplek situs Batu Jaya tersebut. Mulai dari gerabah, batu, manik, hingga arca dan tengkorak.
"Penemuan dari masing-masing candi tidak sama, karena bentuk dan ukuran bangunan candi juga beda-beda, arca kepala manusia di temukan di candi serut, sementara gerabah di blandongan, untuk candi jiwa hanya bata dengan bentuk kaki balita, dan candi lainnya juga ada penemuan lainnya juga. Mungkin itu karena setiap candi memiliki fungsi masing-masing juga," katanya.
Sementara itu, berdasarkan informasi jarak antara satu situs dengan situs lainnya di perkirakan sekitar 50 meter antar candi.
(rsa)