Waspadai daging glonggongan & jeroan busuk

Rabu, 25 Desember 2013 - 02:04 WIB
Waspadai daging glonggongan...
Waspadai daging glonggongan & jeroan busuk
A A A
Sindonews.com - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Potong Hewan Kabupaten Klaten, mengimbau agar masyarakat jeli dalam membeli daging dan jeroan sapi yang dijual bebas di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Klaten.

Hal itu disebabkan karena banyaknya daging sapi glonggongan yang beredar menjelang perayaan natal dan tahun baru kali ini.

Kepala UPT RPH Kabupaten Klaten, Murtopo, menyebutkan dari penelusuran tim RPH yang dilakukan beberapa hari menjelang natal masih banyak ditemukan daging sapi gelonggongan di pasaran.

Daging-daging tersebut menurutnya dijual bebas dan dicampur dengan daging-daging lainnya yang lebih baik.

Menurutnya dengan kondisi tersebut masyarakat harus jeli dan harus waspada saat akan membeli daging-daging tersebut. Jika tidak maka masyarakat akan tertipu dan membeli daging gelonggongan dengan harga tinggi.

Murtopo menyebutkan maraknya daging-daging gelonggongan tersebut disebabkan adanya peningkatan konsumsi di tingkat masyarakat saat menjelang natal dan tahun baru kali ini. Sehingga para pedagang banyak yang mempermainkan pembeli dengan menjual daging gelonggongan.

“Dari penelusuran yang kami lakukan ada beberapa penjual yang menjajakan daging gelonggongan di lapak mereka. Padahal daging gelonggongan itu banyak mengandung bakteri yang merugikan, sehingga berbahaya untuk dikonsumsi jika masyarakat salah dalam mengolahnya,” ucapnya, Selasa (24/12/2013).

Murtopo menjelaskan selain banyaknya daging gelonggongan, masih ditemukan juga jeroan sapi ataupun kambing yang mengandung bakteri. Dengan kata lain jeroan tersebut sudah membusuk dan tidak layak untuk dimakan.

Menurutnya jeroan berbakteri tersebut masih banyak dijual di masyarakat lantaran kurang tahunya masyarakat mengenai bakteri yang ada di jeroan tersebut. Banyak masyarakat yang menganggap bakteri itu hanyalah kotoran yang ada di jeroan dan bisa dibersihkan.

“Itu sangat berbahaya, karena itu sudah membusuk dan bakteri mulai menyebar di seluruh jeroan, sehingga tidak layak untuk dikopnsumsi. Semoga masyarakat jeli dan tidak membeli makanan tersebut,” ucapnya.

Sementara itu pedagang yang enggan disebutkan namanya, menyebutkan jeroan busuk tersebut memang sengaja dijual. Pasalnya jika tidak dijual maka dirinya bakal merugi dan kerugian yang diderita tersebut tidaklah sedikit.

Pasalnya para penjual tersebut biasanya membeli dagangan dari peternak dalam jumlah besar sehingga jika tidak dijual akan menimbulkan kerugian.

“Mau tidak mau harus dijual dengan harga berapapun yang penting laku,” ucap pedagang yang berjualan di Pasar Kota Klaten.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7868 seconds (0.1#10.140)