Fakta, 7 kelurahan di Salatiga miskin

Rabu, 25 Desember 2013 - 01:12 WIB
Fakta, 7 kelurahan di Salatiga miskin
Fakta, 7 kelurahan di Salatiga miskin
A A A
Sindonews.com - Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jateng mengidentifikasi tujuh kelurahan yang ada tersebar di empat wilayah kecamatan yang ada di Kota Salatiga sebagai daerah miskin.

Identifikasi tersebut antara lain didasarkan pada jumlah rumah tangga miskin yang ada ditujuh kelurahan tersebut.

Menurut Kabag Humas Setda Kota Salatiga, Adi Setiarso, ketujuh kelurahan yang teridentifikasi miskin adalah Kumpulrejo, Noborejo, Kecandran, Mangunsari, Kutowinangun, Sidorejo Kidul, dan Blotongan. Jumlah rumah tangga miskin yang ada ditujuh kelurahan tersebut mencapai sekitar 8.212 kepala keluarga (KK).

"Jumlah warga miskin tersebut diambil dari data PPLS (program pendapatan perlindungan sosial) yang disusun Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2011 lalu. Namun angka kemiskinan di Salatiga sekarang sudah menurun," paparnya, Selasa (24/12/2013)

Pada 2011 lalu, jumlah warga miskin di Salatiga mencapai 13.300 jiwa. Sedangkan pada 2012 menurun menjadi 12.300 jiwa. "Dan 2013 ini diperkirakan menurun lagi," kata Adi.

Adi menyatakan, penurunan angka kemiskinan ini tak lepas dari program pengentasan kemiskinan yang digulirkan Pemkot Salatiga. Semua program pengentasan kemiskinan ini, ditangani langsung oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) sehingga program yang telah terencana bisa terlaksana secara terpadu dan tepat sasaran.

"Dana yang dikucurkan untuk program penanggulangan kemiskinaan mencapai puluhan miliar rupiah. Pada 2013 ini mencapai Rp39 miliar. Rencananya, pada 2014 anggaran penanggulangan kemiskinan akan ditingkatkan," ujarnya.

Dia menjelaskan, program pengentasan kemiskinan yang digulirkan Pemkot Salatiga meliputi bidang antara lain, kesehatan, pendidikan, peningkatan kesejahteraan, dan santunan kematian.

"Yang jelas programnya sudah mengcover warga miskin sejak lahir hingga meninggal. Ibu melahirkan diakomodasi dengan program jampersal (jaminan persalinan). Anak balita dicover dengan program asupan gizi dan anak sekolah dengan biasiswa. Program lainnya antara lain Jamkesda, Jamkesmas, dan pemberdayaan masyarakat," ucapnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5832 seconds (0.1#10.140)