Cuaca buruk, ratusan wisatawan terjebak di Karimunjawa

Senin, 23 Desember 2013 - 16:57 WIB
Cuaca buruk, ratusan...
Cuaca buruk, ratusan wisatawan terjebak di Karimunjawa
A A A
Sindonews.com - Sekitar 300 wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang terjebak di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Buruknya cuaca yang melanda perairan Jepara hingga Karimunjawa membuat mereka sementara ini harus bertahan di pulau yang berada di tengah Laut Jawa itu.

Ketinggian ombak di perairan Jepara hingga hari ini mencapai tiga meter. Sedang ketinggian gelombang di perairan Karimunjawa mencapai 3,5 meter.

Cuaca buruk membuat moda transportasi laut dari Jepara – Karimunjawa, yakni KMC Express Cantika 89, KMP Muria dan KMC Express Bahari 2 c dalam dua hari terakhir tidak berani berlayar. Posisi ketiga kapal tersebut saat ini berada di Dermaga Kartini Jepara.

Mayoritas dari ratusan wisatawan tersebut tiba di Karimunjawa akhir pekan lalu. Dari sejumlah kapal yang mengangkut para wisatawan, hanya KMC Kartini yang masih “tertinggal” di Karimunjawa.

Sedianya KMC Kartini baru bertolak dari Karimunjawa menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Minggu (22/12). Namun karena cuaca buruk akhirnya kapal yang mengangkut ratusan wisatawan tersebut tertahan di sana.

“Kami masih mendata berapa jumlah pasti wisatawan yang masih tertahan di Karimunjawa. Tapi setidaknya ada sekitar 250 – 300 wisatawan,” kata Camat Karimunjawa, Nuryanto, Senin (23/12/2013).

Nuryanto belum bisa memperkirakan berapa lama ratusan wisatawan tersebut tertahan di wilayah yang dipimpinnya. Sebab berdasar informasi dari BMKG Jawa Tengah, cuaca buruk akan terus berlangsung hingga beberapa hari mendatang.

“Informasinya memang hingga Jumat (27/12). Tapi semoga saja cuacanya bisa kembali normal,” harapnya.

Meski terjebak di Karimunjawa, namun Nuryanto memastikan kondisi ratusan wisatawan tersebut baik-baik saja. Sebab saat ini, di Karimunjawa sudah tersedia Anjungan Tunai Mandiri (ATM) maupun tempat penukaran uang (money changer).

Sehingga para wisatawan bisa sewaktu-waktu mengambil uang dan tidak kekurangan bekal meski terjebak selama beberapa hari. Selain itu, stok berbagai kebutuhan pokok maupun BBM di kepulauan ini juga tidak mengalami kekurangan pasokan.

“Pemilik homestay atau hotel sudah saya imbau agar memberi diskon kepada ratusan wisatawan ini. Intinya jangan sampai mereka tekor karena terlalu lama menginap,” sebutnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.7488 seconds (0.1#10.140)