Pengungsi banjir Purworejo mulai terserang gatal
Pengungsi banjir Purworejo mulai terserang gatal
A
A
A
Sindonews.com - Pengungsi banjir di Kabupaten Purworejo, di wilayah Kecamatan Grabak, mulai mengeluhkan gatal-gatal di sekujur tubuhnya. Penyakit kulit itu, muncul setelah daerah di muara Sungai Jali dan Dulang itu terendam banjir.
"Sampai hari ini ada 109 keluarga yang mengungsi di Trimulya. Mereka dari RT 1 dan RT 2, di RW II. Kebanyakan mengeluhkan gatal," kata Anggota Basarnas Cilacap Nurul Fauzan yang bertugas di wilayah Kecamatan Grabak, kemarin.
Saat ini, keperluan yang sangat dibutuhkan para pengungsi adalah obat-obatan. Hal itu mengingat wilayah ini berada di tiga desa yang terdampak banjir, seperti di Desa Butuh, Desa Kutoarjo, dan Desa Grabak. Dia mengatakan, masih banyak warga yang enggan dievakuasi.
“Kami akan menjemput 60 KK lagi yang saat ini menunggu kedatangan tim. Hasil evakuasi tadi, 20 orang sudah bersedia diungsikan. Namun masih banyak yang menolak,” kata dia.
Kaum dewasa dan laki-laki memilih berjaga di kediamannya untuk mengamankan harta benda, alih-alih mengevakuasi diri.
“Alasannya, nanti siapa yang akan memberi makan ternak? Padahal kami sudah berusaha membujuk. Di tempat aman sudah disediakan logistik juga,” kata dia.
Sementara itu, lokasi pengungsian korban banjir juga terdapat di Mako Brimob Kutoarjo, Sumber Adventure Center (SAC) Batoh Kutoarjo, serta di tiga barak pengungsian di Kecamatan Grabak. Masing-masing mulai kembali ke kediamannya secara mandiri.
"Sampai hari ini ada 109 keluarga yang mengungsi di Trimulya. Mereka dari RT 1 dan RT 2, di RW II. Kebanyakan mengeluhkan gatal," kata Anggota Basarnas Cilacap Nurul Fauzan yang bertugas di wilayah Kecamatan Grabak, kemarin.
Saat ini, keperluan yang sangat dibutuhkan para pengungsi adalah obat-obatan. Hal itu mengingat wilayah ini berada di tiga desa yang terdampak banjir, seperti di Desa Butuh, Desa Kutoarjo, dan Desa Grabak. Dia mengatakan, masih banyak warga yang enggan dievakuasi.
“Kami akan menjemput 60 KK lagi yang saat ini menunggu kedatangan tim. Hasil evakuasi tadi, 20 orang sudah bersedia diungsikan. Namun masih banyak yang menolak,” kata dia.
Kaum dewasa dan laki-laki memilih berjaga di kediamannya untuk mengamankan harta benda, alih-alih mengevakuasi diri.
“Alasannya, nanti siapa yang akan memberi makan ternak? Padahal kami sudah berusaha membujuk. Di tempat aman sudah disediakan logistik juga,” kata dia.
Sementara itu, lokasi pengungsian korban banjir juga terdapat di Mako Brimob Kutoarjo, Sumber Adventure Center (SAC) Batoh Kutoarjo, serta di tiga barak pengungsian di Kecamatan Grabak. Masing-masing mulai kembali ke kediamannya secara mandiri.
(san)
Explore More