5 anggota TNI/Polri & 12 PNS di Tulungagung tertular HIV
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya lima orang anggota TNI dan Polri serta dua belas orang pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Tulungagung positif mengidap virus HIV.
Sesuai data Komisi Perlindungan HIV/Aids (KPA) setempat, hingga November 2013, jumlah total Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Tulungagung sebanyak 737 jiwa.
"Ini jumlah akumulasi dari tahun sebelumnya," ujar pengurus KPA Tulungagung, Ifada, kepada wartawan, Kamis (20/12/2013).
Selain dari kelompok TNI, Polri dan PNS, penderita penyakit yang sampai kini belum ditemukan anti virusnya tersebut juga merambah kelompok wirasawasta. Dari data yang tercatat, ada sebanyak 241 wiraswasta. Kemudian 153 ibu rumah tangga, 125 wanita pekerja seks komersial (PSK), 74 TKI, 24 sopir, 17 buruh kasar, 10 petani, 10 karyawan swasta dan 4 orang mahasiswa. Semuanya tersebar merata di 19 kecamatan di Tulungagung.
"Selain perilaku berganti pasangan (seksual), penularan penyakit ini juga melalui jarum suntik narkoba," terangnya.
Dibanding tahun sebelumnya, menurut Ifada, jumlah pengidap HIV/Aids di Tulungagung mengalami peningkatan sebesar 2 persen. Sesuai program penanggulangan, peningkatan angka ODHA dapat diterjemahkan sebagai keberhasilan sosialisasi. Hal itu menunjukkan fenomena penderita HIV/Aids sebagai gunung es, yakni hanya tampak di permukaan, mulai mencair.
"Dengan kesadaran yang meningkat, para kelompok risiko tinggi tidak segan untuk memeriksakan diri," jelas Ifada.
Para ODHA tersebut mendapat pendampingan secara menyeluruh. Mulai dari pengobatan hingga penguatan mental berada di tengah kehidupan sosial.
"Bagaimana mereka merasa tidak terasingkan di masyarakat. Waspadai penyakitnya, tapi jangan kucilkan orangnya," pungkasnya.
Sesuai data Komisi Perlindungan HIV/Aids (KPA) setempat, hingga November 2013, jumlah total Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Tulungagung sebanyak 737 jiwa.
"Ini jumlah akumulasi dari tahun sebelumnya," ujar pengurus KPA Tulungagung, Ifada, kepada wartawan, Kamis (20/12/2013).
Selain dari kelompok TNI, Polri dan PNS, penderita penyakit yang sampai kini belum ditemukan anti virusnya tersebut juga merambah kelompok wirasawasta. Dari data yang tercatat, ada sebanyak 241 wiraswasta. Kemudian 153 ibu rumah tangga, 125 wanita pekerja seks komersial (PSK), 74 TKI, 24 sopir, 17 buruh kasar, 10 petani, 10 karyawan swasta dan 4 orang mahasiswa. Semuanya tersebar merata di 19 kecamatan di Tulungagung.
"Selain perilaku berganti pasangan (seksual), penularan penyakit ini juga melalui jarum suntik narkoba," terangnya.
Dibanding tahun sebelumnya, menurut Ifada, jumlah pengidap HIV/Aids di Tulungagung mengalami peningkatan sebesar 2 persen. Sesuai program penanggulangan, peningkatan angka ODHA dapat diterjemahkan sebagai keberhasilan sosialisasi. Hal itu menunjukkan fenomena penderita HIV/Aids sebagai gunung es, yakni hanya tampak di permukaan, mulai mencair.
"Dengan kesadaran yang meningkat, para kelompok risiko tinggi tidak segan untuk memeriksakan diri," jelas Ifada.
Para ODHA tersebut mendapat pendampingan secara menyeluruh. Mulai dari pengobatan hingga penguatan mental berada di tengah kehidupan sosial.
"Bagaimana mereka merasa tidak terasingkan di masyarakat. Waspadai penyakitnya, tapi jangan kucilkan orangnya," pungkasnya.
(rsa)