Banjir di Jawa Timur telan 2 korban jiwa
A
A
A
Sindonews.com - Banjir di Jawa Timur kembali menelan korban. Hingga kini, sudah ada dua orang meninggal akibat banjir tersebut.
"Korban tewas akibat banjir ada dua di Gresik. Kalau di Bojonegoro tidak ada," kata Kepala Badan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Sudarmawan, kepada wartawan, Kamis (19/12/2013).
Korban pertama, adalah seorang pekerja yang tewas terseret banjir sepulang dari kerja, dan satunya lagi adalah seorang pria berusi 70 tahun.
Dia memprediksi, banjir kali ini masih belum pada puncaknya. Puncak banjir akan terjadi pada pertengah bulan Desember hingga Januari. Pada waktu itu, curah hujan tinggi hingga banjir juga tinggi.
"Biasanya pada bulan Purnama itu banjirnya tinggi. Perkiraannya, puncak banjir akan terjadi pada pertengah Desember hingga bulan Januari 2013. Sama seperti tahun lalu," katanya.
Untuk banjir tahun ini, pihak BPBD Jawa Timur menyediakan anggaran sebesar Rp3,5 miliar. Saat ini, anggaran tersebut telah terserap dari banjir yang terjadi pada Januari 2013 hingga Desember ini. Sejumlah upaya di antaranya, penyediaan kebutuhan logistik warga, dan bahan banjiran berupa kantong (glangsing) untuk membuat tanggul.
Tanggul-tanggul tersebut, dipasang agar banjir tidak semakin meluber. Tak hanya itu, pihak BPBD Jatim juga bekerjasama dengan sejumlah steakholder di Provinsi Jawa Timur, untuk penyediaan pompa air.
Setidaknya, hingga saat ini BPBD Jatim telah mengeluarkan 70 ribu glansing untuk sejumlah wilayah banjir di Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan Surabaya.
"Pada bulan ini kebutuhan glangsing sudah menelan dana Rp70 juta dan untuk kebutuhan logistik berupa makanan siap saji sebesar Rp300 juta," jelas Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangkalan ini.
Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan logistik warga korban banjir, BPBD Jatim melakukan upaya penggalangan bantuan dari sejumlah perusahaan milik pemerintah. Salah satunya adalah dari Perusahaan Gas Negara (PGN).
Dari PGN itu, didapatkan bantuan 5.000 paket sembako untuk korban banjir. Meski demikian, Darmawan tidak menyebut berapa jumlah kerugian akibat banjir di akhir tahun ini.
"Korban tewas akibat banjir ada dua di Gresik. Kalau di Bojonegoro tidak ada," kata Kepala Badan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Sudarmawan, kepada wartawan, Kamis (19/12/2013).
Korban pertama, adalah seorang pekerja yang tewas terseret banjir sepulang dari kerja, dan satunya lagi adalah seorang pria berusi 70 tahun.
Dia memprediksi, banjir kali ini masih belum pada puncaknya. Puncak banjir akan terjadi pada pertengah bulan Desember hingga Januari. Pada waktu itu, curah hujan tinggi hingga banjir juga tinggi.
"Biasanya pada bulan Purnama itu banjirnya tinggi. Perkiraannya, puncak banjir akan terjadi pada pertengah Desember hingga bulan Januari 2013. Sama seperti tahun lalu," katanya.
Untuk banjir tahun ini, pihak BPBD Jawa Timur menyediakan anggaran sebesar Rp3,5 miliar. Saat ini, anggaran tersebut telah terserap dari banjir yang terjadi pada Januari 2013 hingga Desember ini. Sejumlah upaya di antaranya, penyediaan kebutuhan logistik warga, dan bahan banjiran berupa kantong (glangsing) untuk membuat tanggul.
Tanggul-tanggul tersebut, dipasang agar banjir tidak semakin meluber. Tak hanya itu, pihak BPBD Jatim juga bekerjasama dengan sejumlah steakholder di Provinsi Jawa Timur, untuk penyediaan pompa air.
Setidaknya, hingga saat ini BPBD Jatim telah mengeluarkan 70 ribu glansing untuk sejumlah wilayah banjir di Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan Surabaya.
"Pada bulan ini kebutuhan glangsing sudah menelan dana Rp70 juta dan untuk kebutuhan logistik berupa makanan siap saji sebesar Rp300 juta," jelas Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangkalan ini.
Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan logistik warga korban banjir, BPBD Jatim melakukan upaya penggalangan bantuan dari sejumlah perusahaan milik pemerintah. Salah satunya adalah dari Perusahaan Gas Negara (PGN).
Dari PGN itu, didapatkan bantuan 5.000 paket sembako untuk korban banjir. Meski demikian, Darmawan tidak menyebut berapa jumlah kerugian akibat banjir di akhir tahun ini.
(san)