Tulungagung siaga bencana
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Tulungagung melakukan siaga bencana menyusul adanya peringatan dini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMK) terkait tingginya curah hujan sepanjang bulan Desember.
Sebab wilayah Tulungagung secara menyeluruh merupakan daerah rawan bencana.
"Hampir semuanya rawan. Karenanya semuanya perlu diwaspadai sejak dini, " ujar Bupati Tulungagung Sahri Mulyo kepada wartawan, Selasa (16/12/2013).
Berdasarkan peta bencana. Setiap musim penghujan musibah longsor selalu mengintai wilayah Barat. Yakni meliputi Kecamatan Sendang, Pagerwojo, dan Karangrejo.
Sementara untuk wilayah dataran lebih rendah, yakni Kecamatan Boyolangu, Kota Tulungagung, Kauman, Sumbergempol, Ngunut dan Rejotangan, musibah yang mengancam banjir dan puting beliung.
"Untuk kawasan pesisir selatan potensi tsunami," tegas Sahri.
Menurut Sahri, sejumlah peralatan operasional tim tanggap darurat bencana (Tagana), mulai motor trail dan mobil pikap akan didatangkan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) pusat maupun Pemprov Jatim.
"Meski sumberdaya yang ada terbatas, kita akan mengupayakan semaksimal mungkin, "jelasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Suroto menambahkan bahwa personel dan relawan tagana akan disiagakan di semua wilayah, baik tingkat kecamatan hingga desa-desa.
Selain relawan, kegiatan ini juga melibatkan aktif personil TNI dan Polri. "Koordinasi akan sepenuhnya melibatkan peran serta masyarakat, termasuk langkah yang diambil, "ujarnya.
Suroto mengakui perlengkapan tanggap darurat bencana yang dimiliki BPBD masih tergolong minim.
"Namun masih mencukupi untuk melakukan kegiatan tanggap darurat yang bersifat sementara," terangnya.
Sementara hal senada disampaikan Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto yang mengatakan seluruh personil yang diterjunkanya telah siaga penuh.
Selain itu dirinya juga telah menginstruksikan kesiagaan bagi seluruh personel babinkamtibmas di setiap desa.
"Ada satu peleton pasukan yang telah kita siagakan. Semuanya siap mengantisipasi potensi bencana di daerah-daerah, "pungkasnya.
Sebab wilayah Tulungagung secara menyeluruh merupakan daerah rawan bencana.
"Hampir semuanya rawan. Karenanya semuanya perlu diwaspadai sejak dini, " ujar Bupati Tulungagung Sahri Mulyo kepada wartawan, Selasa (16/12/2013).
Berdasarkan peta bencana. Setiap musim penghujan musibah longsor selalu mengintai wilayah Barat. Yakni meliputi Kecamatan Sendang, Pagerwojo, dan Karangrejo.
Sementara untuk wilayah dataran lebih rendah, yakni Kecamatan Boyolangu, Kota Tulungagung, Kauman, Sumbergempol, Ngunut dan Rejotangan, musibah yang mengancam banjir dan puting beliung.
"Untuk kawasan pesisir selatan potensi tsunami," tegas Sahri.
Menurut Sahri, sejumlah peralatan operasional tim tanggap darurat bencana (Tagana), mulai motor trail dan mobil pikap akan didatangkan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) pusat maupun Pemprov Jatim.
"Meski sumberdaya yang ada terbatas, kita akan mengupayakan semaksimal mungkin, "jelasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Suroto menambahkan bahwa personel dan relawan tagana akan disiagakan di semua wilayah, baik tingkat kecamatan hingga desa-desa.
Selain relawan, kegiatan ini juga melibatkan aktif personil TNI dan Polri. "Koordinasi akan sepenuhnya melibatkan peran serta masyarakat, termasuk langkah yang diambil, "ujarnya.
Suroto mengakui perlengkapan tanggap darurat bencana yang dimiliki BPBD masih tergolong minim.
"Namun masih mencukupi untuk melakukan kegiatan tanggap darurat yang bersifat sementara," terangnya.
Sementara hal senada disampaikan Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto yang mengatakan seluruh personil yang diterjunkanya telah siaga penuh.
Selain itu dirinya juga telah menginstruksikan kesiagaan bagi seluruh personel babinkamtibmas di setiap desa.
"Ada satu peleton pasukan yang telah kita siagakan. Semuanya siap mengantisipasi potensi bencana di daerah-daerah, "pungkasnya.
(lns)