Pedagang buku bekas Lapangan Merdeka Medan melawan

Senin, 16 Desember 2013 - 15:42 WIB
Pedagang buku bekas...
Pedagang buku bekas Lapangan Merdeka Medan melawan
A A A
Sindonews.com - Ratusan pedagang buku bekas yang berjualan, di kawasan Lapangan Merdeka Medan, kembali melakukan unjuk rasa memblokir jalan, dan menghadang ratusan petugas gabungan yang akan melakukan pembongkaran kios dagangan mereka.

Aksi ratusan pedagang ini mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dan TNI yang akan melakukan penggusuran. Akibatnya arus lalu lintas di seputaran Lapangan Merdeka Medan macet parah.

Diantara para pengunjukrasa, tampak dua orang anak sekolah dasar dan sekolah menengah pertama turut serta dalam aksi tersebut. Bersama pedagang, mereka menolak penggusuran kios.

Selain itu, ada juga kelompok mahasiswa yang melakukan penolakan penggusuran. Tidak hanya itu, mereka juga menolak rencana Pemerintah Kota Medan yang akan merelokasi mereka ke Jalan Pegadaian Medan.

Aksi unjukrasa ini mendapat dukungan banyak pihak. Bahkan, salah seorang dokter ikut mendukung aksi ini bersama-sama para pedagang, mahasiswa, siswa SD, dan SMP, menolak penggusuran.

Seorang dokter yang ikut aksi mengatakan, penggusuran kios pedagang buku di Lapangan Merdeka dinilai tidak membela rakyat kecil. Dokter tersebut mengatakan, dirinya bisa jadi dokter, karena dulu sering membeli buku bekas di Lapangan Merdeka Medan.

Toko buku bekas ini, sambungnya, menyediakan bahan bacaan bermutu dan menjadi alternatif bagi mereka yang tidak mampu beli buku dengan harga mahal di toko buku.

Hingga kini, aparat Pemerintah Kota Medan, polisi, dan TNI, masih bernegosiasi dengan para pedagang buku agar mereka mau di relokasi ke Jalan Pegadaian Medan.

Tampak, ratusan aparat kepolisian bersenjata lengkap disiagakan untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan. Lapak kios para pedagang buku yang berada di Lapangan Merdeka Medan, rencananya akan dijadikan tempat parkir PT Kereta Api.

Dua unit alat berat juga sudah mulai diturunkan untuk membongkar kios. Akibat aksi ratusan orang tersebut, aksi pembongkaran untuk sementara masih bisa dihentikan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6784 seconds (0.1#10.140)