Politikus perempuan di Bumi Kartini sangat minim

Jum'at, 13 Desember 2013 - 11:44 WIB
Politikus perempuan...
Politikus perempuan di Bumi Kartini sangat minim
A A A
Sindonews.com - Tingkat keterpilihan politikus perempuan di lembaga legislatif Kabupaten Jepara masih sangat minim. Jika diprosentase, dalam dua kali pemilihan legislatif (Pileg), jumlah politikus perempuan yang terpilih masih di bawah angka 10 persen, dari total keseluruhan kursi DPRD Jepara.

Saat Pileg 2004, ada empat politikus dari 45 anggota DPRD Jepara atau jika diprosentase hanya delapan persen. Padahal, jumlah caleg perempuan yang maju pileg waktu itu mencapai ratusan orang.

Sedang Pileg 2009, lagi-lagi hanya ada empat politikus perempuan yang menjadi wakil rakyat. Jumlah kursi DPRD Jepara waktu itu sudah bertambah menjadi 50 atau jika diprosentase enam persen. Jumlah caleg perempuan saat itu, sebanyak 152 orang.

Komisioner KPU Jepara Anik Sholikhatun mengatakan, kiprah perempuan dalam pencaturan politik di Bumi Kartini memang harus lebih ditingkatkan. Sebab saat pileg lima tahun lalu, trend keterpilihan politikus perempuan secara nasional mengalami kenaikan hingga 18 persen.

“Ini yang menjadi tugas kita bersama khususnya kaum perempuan, untuk mengangkat kiprah mereka dalam perpolitikan di Jepara,” kata Anik, di Jepara, Jumat (13/12/2013).

Berdasar DPT Pemilu 2014, jumlah pemilih perempuan di Jepara sebanyak 418.155 pemilih (50,2 %). Sedangkan pemilih laki laki hanya 414. 477 pemilih (49,8 %). Atau jika dihitung, ada selisih sekitar 0,4 persen pemilih yang bisa digarap caleg perempuan.

Menurut Anik, salah satu penyebab masih minimnya tingkat keterpilihan politikus perempuan, karena masih kuatnya budaya patriarki masih di masyarakat. Perempuan masih dianggap sebagai sosok yang lemah dalam dunia publik.

Untuk mengikis stigma ini, para politikus perempuan diminta lebih rajin mengkampanyekan dirinya dengan mengunggulkan jargon dari kelompok perempuan.

"Momok ini harus dipatahkan. Sebab fakta di lapangan tidak seperti itu," ujar satu-satunya perempuan yang menjadi komisioner KPU Jepara ini.

Politikus asal Partai Demokrat Jepara Sri Hidayati mengakui, jika selama ini caleg perempuan memang masih dipandang lebih lemah ketimbang caleg laki-laki. Baik urusan kemampuan, kecerdasan, finansial, dan lain sebagainya.

Menurut Hidayati, perlu kerjasama lintas sektoral agar perempuan bisa terangkat ke level pengambil kebijakan di Jepara. Masyarakat juga harus digugah kesadarannya jika caleg perempuan juga mempunyai kemampuan dan layak dipilih sebagai wakil rakyat.

"Siapa yang akan memperjuangkan hak-hak perempuan kalau bukan kita sendiri," tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1751 seconds (0.1#10.140)