Ada yang salah dengan sistem pendidikan ITN

Selasa, 10 Desember 2013 - 15:55 WIB
Ada yang salah dengan...
Ada yang salah dengan sistem pendidikan ITN
A A A
Sindonews.com - Tragedi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang merupakan bentuk ketidak beradaban dalam dunia pendidikan. Hal itu menyusul dilegalkannya kekerasan di kampus itu yang berujung pada meninggalnya mahasiswa baru yang mengikuti pengenalan.

Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Isa Anshori menilai, masa orientasi kampus (ospek) memang diperlukan. Tapi jika sampai ada kekerasan, terlebih menelan korban, sangat tidak beradab.

"Ada yang salah dengan sistem. Ospek dengan kekerasan seolah-oleh dilakukan pembiaran. Sehingga, sudah menjadi budaya. Saya sendiri miris mendengar ospek sampai ada korban meninggal, apalagi dugaan pelecehan seksual," kata Isa, kepada wartawan, Selasa (10/12/2013).

Menurutnya, jika ospek bertujuan untuk membentuk kedisiplinan, tentu disiplin ini tidak identik dengan kekerasan. Keras jangan diartikan menjadi bagian dari kedisiplinan. Makanya, tak heran jika kondisi ini dibiarkan akan terjadi turun menurun sebagai ajang balas dendam dan memunculkan bully antara senior dan junior.

"Bentuk-bentuk ospek seperti ini harus dihapuskan. Kalau tujuannya adalah pengenalan kampus dan menjalin keakraban, kenapa tidak diganti dengan kegiatan observasi kampus? Pengabdian ke masyarakat tentu lebih efisien dan jauh dari kekerasan," jelasnya.

Lebih jauh, dia menjelaskan, esensi dari pendidikan adalah membuat yang tidak beradab menjadi beradab. Kemudian yang buruk menjadi baik. Pendidikan manapun tidak ada yang mengajarkan kekerasan bahkan premaniseme. Kejadian di ITN harus menjadi koreksi bagi kampus-kampus lain.

"Harus ada tindakan dan pengawasan dari pihak kampus setiap ospek. Kalau dibiarkan akan tetap saja seperti ini," katanya.

Sebelumnya, Fikri Dolasmantya Surya mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) meninggal dunia saat mengikuti ospek, pada 12 Oktober 2013. Diduga, dia meninggal karena mendapat perlakuan kekerasan dari seniornya yang menjadi panitia kegiatan tersebut.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7403 seconds (0.1#10.140)