Petani Wajo tertangkap basah mengisap sabu

Senin, 09 Desember 2013 - 16:49 WIB
Petani Wajo tertangkap...
Petani Wajo tertangkap basah mengisap sabu
A A A
Sindonews.com - Kasus peredaran narkoba di Kabupaten Wajo, masih tergolong tinggi. Tahun 2013 hingga kemarin, kasus narkoba yang ditangani Polres Wajo, mencapai 22 kasus dengan jumlah tersangka mencapai 33 orang.

Kendati ada penurunan dari tahun 2012, dengan jumlah kasus 33 dengan tersangka sebanyak 45 orang. Namun Kabupaten Wajo masih bertengger di posisi ke lima peredaran narkoba di Sulsel.

"Kita dari peringkat ke dua beberapa tahun lalu, kini turun menjadi peringkat ke lima peredaran narkoba se Sulsel," kata Kasat Reserse Narkoba Polres Wajo AKP Andi Makmur, Senin (9/12/2013).

Dia mengatakan, khusus 2013, empat kasus masih dalam proses sidik. Sementara yang lainnya sudah P21. Rata-rata yang ditangkap itu dominan umur 20 hingga 35 tahun. Kendati di tahun 2013 ada juga yang di bawah umur. Sementara peredaran narkoba di Wajo sudah tidak mengenal pekerjaan, mulai dari petani, swasta, dan pelajar.

"Tadi malam, sekitar pukul 22.00 WITA, kami kembali mengamankan dua orang yang sedang menggunakan narkoba jenis sabu-sabu, di dusun Kampung Baru, Desa Lamaroa Kecamatan Takkalalla," katanya.

Dia mengatakan, di tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan sabu-sabu satu paket sekira satu gram sisa pemakaian dan alat isap sabu (bong). Saat, itu kedua tersangka HZ (29) dan Dw (19) sedang menikmati sabu di rumah HZ.

"Hz ini pekerjaannya seorang petani, sedang DW, dia wiraswasta," katanya.

Dia mengatakan, upaya yang dilakukan oleh Polres Wajo untuk memberantas narkoba, selain dengan penindakan tegas, juga dengan melakukan sosialisasi di mesjid-mesjid, sekolah, dan masyarakat umum lainnya.

"Tadi pagi, di upacara bendera itu, diarahkan para inspektur upacara untuk mensosialisasikan bahaya narkoba," katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kabupaten Wajo Amran Mahmud berharap, seluruh komponen dapat ikut serta berperan aktif dalam memerangi narkoba di Wajo.

"Melihat pergerakan narkoba ini, sungguh luar biasa. Makanya, kita harus banyak sosialisasi. Diharapkan seluruh komponen berperan, baik di mesjid, sekolah, pertemuan desa. Intinya setiap momentum pertemuan bisa diselipkan sosialisasi bahaya narkoba," katanya.

Dia mengatakan, BNK Kabupaten Wajo, pada bulan lalu kembali melakukan pembekalan kepada 100 orang pelajar untuk dijadikan sebagai kader penyuluh bahaya narkoba di Wajo. "Jadi pelajar ini menjadi pelopor di sekolah masing-masing," katanya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0969 seconds (0.1#10.140)