Jelang tahun baru, gepeng asal Jatim serbu Bali
Jelang tahun baru, gepeng asal Jatim serbu Bali
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang tahun baru, gelandangan dan pengemis asal beberapa kota di Jawa Timur mulai beroperasi di Bali. Keberadaan mereka dinilai mulai mengganggu ketertiban umum.
Tak heran jika petugas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Denpasar langsung menggelar razia selama tiga hari terakhir sejak jumat 6 Desember hingga Minggu (8/12/2013) dinihari
Kadis Sosial dsan Tenaga Kerja Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena menyatakan dari razia tiga hari itu, sebanyak 19 gepeng diamankan.
"Ada 19 gelandangan pengemis sembilan orang dari Jawa Timur dan 10 orang dari Desa Muntigunung dan Desa Pedahan, Kubu, Karangasem," sebut Erwin.
Dari pendataan diketahui, gepeng yang diciduk merupakan pendatang baru berasal dari Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.
Sementara gepeng dari Desa Muntigunung dan Pedahan setengah muka baru dan sisanya muka lama yang sering dipulangkan ke desa asal.
Operasi gepeng malam hari hingga subuh kata dia, guna menindaklanjuti informasi masyarakat yang mulai resah terlebih menjelang tahun baru mulai gepeng berkeliaran di jalan maupun masuk tempat umum.
Mereka ditangakap setelah diketahui beroperasi di Jalan Subur, Monang-maning, Jalan Pulau Batanta, Jalan Nusa Kambangan dan Pedungan.
"Penyisiran gepeng di wilayah Kota Denpasar akan terus dilakukan sampai bersih," lanjutnya.
Diakui Erwin menjelang hari raya Natal dan tahun 2014 banyak wisatawan mancanegara dan Nusantara berlibur di Kota Denpasar khususnya dan Bali umumnya.
Karena itu, kesempatan tersebut dimanfaatkan gepeng untuk mendapatkan sesuatu dengan instan.
“Kami akan menyebarkan brosur dan memasang baliho berisi imbauan di jalan-jalan tertentu agar tidak memberikan sesuatu kepada gepeng agar tidak membiasakan diri terus menggepeng,’’ jelas mantan kabag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar ini.
Berdasar data Dinsosnaker Kota Denpasar hingga minggu pertama Desember 2013 sudah menangkap gepeng 198 orang, 49 orang berasal dari Jawa Timur dan sisanya 149 orang dari Desa Pedahan dan Muntigunung Kabupaten Karangasem.
Tak heran jika petugas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Denpasar langsung menggelar razia selama tiga hari terakhir sejak jumat 6 Desember hingga Minggu (8/12/2013) dinihari
Kadis Sosial dsan Tenaga Kerja Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena menyatakan dari razia tiga hari itu, sebanyak 19 gepeng diamankan.
"Ada 19 gelandangan pengemis sembilan orang dari Jawa Timur dan 10 orang dari Desa Muntigunung dan Desa Pedahan, Kubu, Karangasem," sebut Erwin.
Dari pendataan diketahui, gepeng yang diciduk merupakan pendatang baru berasal dari Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.
Sementara gepeng dari Desa Muntigunung dan Pedahan setengah muka baru dan sisanya muka lama yang sering dipulangkan ke desa asal.
Operasi gepeng malam hari hingga subuh kata dia, guna menindaklanjuti informasi masyarakat yang mulai resah terlebih menjelang tahun baru mulai gepeng berkeliaran di jalan maupun masuk tempat umum.
Mereka ditangakap setelah diketahui beroperasi di Jalan Subur, Monang-maning, Jalan Pulau Batanta, Jalan Nusa Kambangan dan Pedungan.
"Penyisiran gepeng di wilayah Kota Denpasar akan terus dilakukan sampai bersih," lanjutnya.
Diakui Erwin menjelang hari raya Natal dan tahun 2014 banyak wisatawan mancanegara dan Nusantara berlibur di Kota Denpasar khususnya dan Bali umumnya.
Karena itu, kesempatan tersebut dimanfaatkan gepeng untuk mendapatkan sesuatu dengan instan.
“Kami akan menyebarkan brosur dan memasang baliho berisi imbauan di jalan-jalan tertentu agar tidak memberikan sesuatu kepada gepeng agar tidak membiasakan diri terus menggepeng,’’ jelas mantan kabag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar ini.
Berdasar data Dinsosnaker Kota Denpasar hingga minggu pertama Desember 2013 sudah menangkap gepeng 198 orang, 49 orang berasal dari Jawa Timur dan sisanya 149 orang dari Desa Pedahan dan Muntigunung Kabupaten Karangasem.
(lns)
Explore More