Mahasiswa Cirebon demo tolak WTO

Jum'at, 06 Desember 2013 - 21:11 WIB
Mahasiswa Cirebon demo tolak WTO
Mahasiswa Cirebon demo tolak WTO
A A A
Sindonews.com - Mahasiswa Cirebon ramai-ramai menolak pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) IX World Trade Organization (WTO) di Bali. Setidaknya, dua aksi unjuk rasa berisi penolakan dilakukan dua elemen organisasi mahasiswa berbeda.

Salah satunya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Cirebon yang di tengah aksinya sempat membajak satu unit truk di simpang empat By Pass Jalan Pemuda, Kota Cirebon. Truk tersebut, selanjutnya digunakan sebagai transportasi mereka menuju Balai Kota Cirebon.

Aksi diawali dengan berjalan kaki dari kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon menuju simpang empat By Pass. Di jalur nasional tersebut, mereka sempat berorasi dan menutup sebagian badan jalan.

Usai membajak truk yang melintas, dengan kawalan ketat aparat Polres Cirebon Kota, massa menuju Balai Kota di Jalan Siliwangi. Di depan gedung, massa kembali berorasi dengan menutup setengah badan jalan, sebelum akhirnya secara tertib membubarkan diri.

Ketua PMII Cabang Cirebon Ibnu Khasanudin menyatakan, mahasiswa menolak pelaksanaan KTM IX WTO di Bali. Menurut mereka, konferensi itu hanya akan menghasilkan kebijakan perdagangan yang tidak pro-rakyat.

“Konferensi WTO diyakini akan menghasilkan keputusan yang tidak berpihak pada rakyat. Maka kami menolaknya,” kata dia, kepada wartawan, Jumat (6/12/2013).

Sistem perdagangan bebas yang diyakini akan menjadi salah satu bahasan dalam konferensi itu, mereka nilai justru akan membunuh perdagangan dalam negeri, khususnya produksi lokal. Langkah pemerintah menyepakati beberapa poin perdagangan bebas diprediksi mereka hanya akan menyengsarakan rakyat.

Dalam kesempatan itu, mereka juga menyoroti tindakan aparat kepolisian yang dinilai represif terhadap aktivis PMII dan elemen lain yang melakukan aksi serupa di sejumlah daerah.

Di hari yang sama, unjuk rasa juga dilakukan aktivis mahasiswa lain dalam Solidaritas Mahasiswa Unswagati yang memusatkan aksinya di depan Kampus I Unswagati, Jalan Pemuda, Kota Cirebon.

Selain berorasi, mereka juga membakar ban bekas dan memblokir Jalan Pemuda hingga lalu lintas terganggu. Mahasiswa sempat bersitegang dengan sejumlah petugas kepolisian yang meminta mahasiswa membuka akses jalan. Beruntung keributan tak sampai meluas.

Selain aparat kepolisian, aksi itu juga turut dikawal petugas keamanan kampus. Koordinator Aksi Wahyu Erlangga menyatakan, selain konferensi, mereka juga menolak WTO.

“Sejumlah kesepakatan yang dicapai dalam konferensi itu justru merugikan Indonesia. Misalnya, adanya pembebasan biaya masuk barang impor yang merupakan salah satu poin penting dalam kebijakan perdagangan bebas,” tutur dia.

Dibebaskannya biaya masuk untuk barang impor dinilai akan menimbulkan kesenjangan barang perdagangan, khususnya produk lokal. Persaingan diprediksi akan menjadi tidak sehat saat pasaran dibanjiri produk impor.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4471 seconds (0.1#10.140)