Pariwisata tingkatkan PAD Tana Toraja
A
A
A
Sindonews.com - Meski tahun anggaran 2013 belum berakhir, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Tana Toraja sudah melampaui target yang ditetapkan sepanjang 2013. Prestasi yang dicapai Disbudpar tersebut seiring meningkatnya tingkat kunjungan wisatawan ke daerahnya.
Kepala Disbudpar Tana Toraja Jidon Sitohang mengatakan, target PAD yang dibebankan pemerintah dan DPRD Kabupaten Tana Toraja kepada Disbudpar sepanjang tahun 2013 sebesar Rp200 juta.
Target PAD tahun ini jauh lebih besar dibanding target PAD tahun 2012 sebesar Rp66 juta. Meski target PAD tahun ini meningkat 200 persen dari tahun lalu, hingga akhir November 2013, PAD yang telah dicapai Disbudpar Tana Toraja sebesar Rp240 juta atau 120 persen dari target PAD. Sementara capaian PAD Disbudpar pada tahun 2012 mencapai Rp151 juta.
“Tahun lalu, PAD yang kami capai melampaui target sehingga target PAD tahun ini dinaikkan lebih 200 persen dari target Rp66 juta menjadi target Rp200 juta. Target itu pun bisa kami lampaui sebelum akhir tahun 2013 berakhir,” jelas Jidon, di Makale, Rabu (4/12/2013).
Dia mengatakan, meningkatkan capaian PAD Disbudpar tidak terlepas dari kian membaiknya sektor pariwisata daerah. Tingkat kunjungan wisatawan ke Tana Toraja, dari tahun ke tahun terus meningkat, sehingga mempengaruhi pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Sumber-sumber PAD di Disbudpar masih didominasi dari penjualan karcis masuk ke objek-objek wisata.
Meningkatnya capaian PAD pada tahun 2013, juga ditunjang dengan harga tiket masuk ke objek wisata mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Harga tiket masuk ke objek wisata yang ditetapkan dalam peraturan daerah (perda) yakni untuk wisatawan nusantara Rp10.000 perorang yang sebelumnya Rp5.000 per orang. Sementara harga tiket masuk untuk wisatawan mancaneraga Rp20.000 perorang dari sebelumnya Rp10.000 perorang.
Dia optimistis, capaian PAD Disbudpar Tana Toraja ke depan, akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Seiring adanya upaya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Toraja mengembangkan objek-objek wisata baru di daerahnya.
Potensi pariwisata daerah yang kini menjadi objek wisata baru di Kabupaten Tana Toraja, diantaranya kawasan wisata alam Pango-pango di kecamatan Makale Selatan, kawasan wisata rohani Buntu Burake, di kecamatan Makale, dan air terjun Sarambu Assing, di kecamatan Bittuang.
“Semakin banyaknya pilihan tempat wisata yang ada di Tana Toraja, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Tana Toraja. Selain menikmati seni dan budaya, selama berada di Tana Toraja, wisatawan punya banyak pilihan untuk berwisata,” katanya.
Kepala Disbudpar Tana Toraja Jidon Sitohang mengatakan, target PAD yang dibebankan pemerintah dan DPRD Kabupaten Tana Toraja kepada Disbudpar sepanjang tahun 2013 sebesar Rp200 juta.
Target PAD tahun ini jauh lebih besar dibanding target PAD tahun 2012 sebesar Rp66 juta. Meski target PAD tahun ini meningkat 200 persen dari tahun lalu, hingga akhir November 2013, PAD yang telah dicapai Disbudpar Tana Toraja sebesar Rp240 juta atau 120 persen dari target PAD. Sementara capaian PAD Disbudpar pada tahun 2012 mencapai Rp151 juta.
“Tahun lalu, PAD yang kami capai melampaui target sehingga target PAD tahun ini dinaikkan lebih 200 persen dari target Rp66 juta menjadi target Rp200 juta. Target itu pun bisa kami lampaui sebelum akhir tahun 2013 berakhir,” jelas Jidon, di Makale, Rabu (4/12/2013).
Dia mengatakan, meningkatkan capaian PAD Disbudpar tidak terlepas dari kian membaiknya sektor pariwisata daerah. Tingkat kunjungan wisatawan ke Tana Toraja, dari tahun ke tahun terus meningkat, sehingga mempengaruhi pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Sumber-sumber PAD di Disbudpar masih didominasi dari penjualan karcis masuk ke objek-objek wisata.
Meningkatnya capaian PAD pada tahun 2013, juga ditunjang dengan harga tiket masuk ke objek wisata mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Harga tiket masuk ke objek wisata yang ditetapkan dalam peraturan daerah (perda) yakni untuk wisatawan nusantara Rp10.000 perorang yang sebelumnya Rp5.000 per orang. Sementara harga tiket masuk untuk wisatawan mancaneraga Rp20.000 perorang dari sebelumnya Rp10.000 perorang.
Dia optimistis, capaian PAD Disbudpar Tana Toraja ke depan, akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Seiring adanya upaya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Toraja mengembangkan objek-objek wisata baru di daerahnya.
Potensi pariwisata daerah yang kini menjadi objek wisata baru di Kabupaten Tana Toraja, diantaranya kawasan wisata alam Pango-pango di kecamatan Makale Selatan, kawasan wisata rohani Buntu Burake, di kecamatan Makale, dan air terjun Sarambu Assing, di kecamatan Bittuang.
“Semakin banyaknya pilihan tempat wisata yang ada di Tana Toraja, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Tana Toraja. Selain menikmati seni dan budaya, selama berada di Tana Toraja, wisatawan punya banyak pilihan untuk berwisata,” katanya.
(san)