Kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi menurun
A
A
A
Sindonews.com - Sektor pariwisata di Sulawesi Selatan harus digenjot lagi. Perbaikan infrastruktur dan promosi menjadi hal mutlak untuk menarik minat wisatawan mancanegara (wisman).
Ketua Association Of The Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) Sulsel Didi Leonardo Manaba mengatakan, jika focus pada laju kedatangan wisman, maka peningkatannya di Sulsel memang kurang signifikan.
Karena itu, dia meminta seluruh stake holder pariwisata agar menggencarkan promosi untuk mengenalkan dan memberikan citra positif terhadap image daerah terutama sisi keamanan daerah.
“Sebetulnya ada peningkatan tapi sedikit, hanya sekitar lima persen yang pertambahannya didominasi wisman asal Singapura. Kita punya banyak destinasi tapi harus didukung dengan infrastruktur yang memadai termasuk fasilitas pendukung di objek yang menjadi destinasi,” ungkapnya, kepada wartawan, Selasa (3/12/2013).
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik Sulsel, kunjungan Wisman melalui pintu masuk Makassar pada Oktober 2013 menurun sebesar 23,71 persen dibanding September silam. Jumlah wisman pada bulan oktober hanya 1.422 orang. Sementara pada bulan sebelumnya, tercatat 1864 orang.
Kepala BPS Sulsel Nursalam Dalle mengungkapkan, Wisman tersebut masih didominasi Malaysia dan Singapura. Kemudian disusul Jerman, Singapura, serta Filipina.
“Jumlah wisman dari lima negara ini jika ditotal mencapai 76,51 persen atau sekitar 1.088 orang. Negara-negara tetangga kita di ASEAN terlihat cukup mencolok,” ungkap Nursalam di kantor BPS Sulsel.
Tidak hanya penurunan jumlah wisatawan, rupanya rata-rata lama tamu menginap juga mengalami penurunan di bulan Oktober sebesar 0,15 hari. Rata-rata lama menginap tamu asing hanya 2,72 hari.
“Kalau dari grafiknya lama menginap ada pada hotel bintang tiga, kemudian bintang satu, bintang empat, bintang lima, dan bintang dua yang lama menginap hanya satu hari saja,” paparnya.
Ketua Association Of The Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) Sulsel Didi Leonardo Manaba mengatakan, jika focus pada laju kedatangan wisman, maka peningkatannya di Sulsel memang kurang signifikan.
Karena itu, dia meminta seluruh stake holder pariwisata agar menggencarkan promosi untuk mengenalkan dan memberikan citra positif terhadap image daerah terutama sisi keamanan daerah.
“Sebetulnya ada peningkatan tapi sedikit, hanya sekitar lima persen yang pertambahannya didominasi wisman asal Singapura. Kita punya banyak destinasi tapi harus didukung dengan infrastruktur yang memadai termasuk fasilitas pendukung di objek yang menjadi destinasi,” ungkapnya, kepada wartawan, Selasa (3/12/2013).
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik Sulsel, kunjungan Wisman melalui pintu masuk Makassar pada Oktober 2013 menurun sebesar 23,71 persen dibanding September silam. Jumlah wisman pada bulan oktober hanya 1.422 orang. Sementara pada bulan sebelumnya, tercatat 1864 orang.
Kepala BPS Sulsel Nursalam Dalle mengungkapkan, Wisman tersebut masih didominasi Malaysia dan Singapura. Kemudian disusul Jerman, Singapura, serta Filipina.
“Jumlah wisman dari lima negara ini jika ditotal mencapai 76,51 persen atau sekitar 1.088 orang. Negara-negara tetangga kita di ASEAN terlihat cukup mencolok,” ungkap Nursalam di kantor BPS Sulsel.
Tidak hanya penurunan jumlah wisatawan, rupanya rata-rata lama tamu menginap juga mengalami penurunan di bulan Oktober sebesar 0,15 hari. Rata-rata lama menginap tamu asing hanya 2,72 hari.
“Kalau dari grafiknya lama menginap ada pada hotel bintang tiga, kemudian bintang satu, bintang empat, bintang lima, dan bintang dua yang lama menginap hanya satu hari saja,” paparnya.
(san)