Idap hidrosefalus, Faiz butuh uluran tangan dermawan

Selasa, 03 Desember 2013 - 01:39 WIB
Idap hidrosefalus, Faiz...
Idap hidrosefalus, Faiz butuh uluran tangan dermawan
A A A
Sindonews.com - Nasib sedih dialami oleh keluarga pasangan suami istri (pasutri) Yoyon Karyono (42) - Nerah (40), warga Rt 05 Rw 05, Desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Pasalnya, Faiz Muhammad Supa (9); anak keduanya hingga kini belum juga bisa berjalan seperti anak-anak seumurannya. Kondisi tersebut lantaran anak kedua dari tiga bersaudara tersebut menderita penyakit Hidrosefalus. Akibatnya, jangankan untuk bermain bersama teman-temannya, untuk sekedar berjalanpun Faiz tidak sanggup.

Saat ditemui di kediamannya, Yoyon menjelaskan, kondisi tersebut berawal saat Faiz masih berusia tiga bulan. Saat itu, jelas Yoyo, Faiz terserang panas dan kejang hingga akhirnya dirujuk ke bidan desa setempat.

“Saat itu kami membawa ke salah seorang bidan setempat lalu diberikan surat rujukan ke RSUD Majalengka. Dari RSUD, kami disarankan untuk segera dirujuk ke RSHS Bandung,” kata dia, Senin (2/12/2013).

Dengan keinginan yang besar untuk mengobati anaknya, jelas dia, dirinya sempat mencoba untuk mengurus keterangan dari desa untuk mendapatkan surat keterangan miskin. Namun, rumit dan panjangnya proses dalam pengurusan surat keterangan tersebut, membuat Yoyon putus asa untuk meminta keterangan untuk mengobati anaknya sesuai saran dari RSUD Majalengka itu.

“Akhirnya kami memutuskan, sudah lah. Mungkin karena kami orang bodoh dan miskin, jadi prosesnya sulit. Belum lagi harus keluar uang untuk transfortasi,” jelas dia datar.

Setelah merasa dikecewakaan oleh Pemdes setempat, Yoyon bersama keluarga praktis hanya mengobati Faiz di rumah. Berbekal dari pengasilannya berjualan, Yoyon mengaku dirinya sudah beberapa kali membawa Faiz ke ahli otot untuk mendapatkan pengobatan untuk anaknya itu.

“Kami tetap berusaha memberikan pengobatan dengan membawa Faiz ke ahli otot di beberapa daerah di Majalengka. Kondisi kepala juga mengalami pembengkakan dan terus membesar setiap bulannya hingga sekarang usianya sembilan tahun. Belum lagi kakinya,” jelas dia.

Lebih jauh dijelaskan dia, saat ini yang terpenting, kaki Faiz bisa lebih kuat untuk bisa berdiri dan belajar berjalan. Oleh karena itu, jelas dia, dalam pengobatannya, dirinya lebih mempriotaskan untuk membawa Faiz ke ahli otot untuk mendapatkan therapi pada kaki Faiz.

“Minimalnya ia harus bisa berjalan dulu. Karena kami, keluarga percaya bahwa akn Faiz bisa berjalan,” tegas dia.

Keyakinan Yoyon tersebut diperkuat dari seringnya dirinya melihat anak penderita hidrosipalus namun tetap bisa berjalan.

“Ketika saya keliling jualan, sering melihat beberapa anak yang divonis Hidrosefalus namun bisa berjalan dengan baik. Kami optimis dengan di dukung semangat anak dan ikhtiar bisa mendapatkan hasil yang baik,” jelas dia.

Terkait untuk pengobatan Hidrosefalus, Yoyon mengku tidak bisa berbuat banyak. “Orangtua mana yang tidak ingin anaknya bisa bermain-main. Saya juga ingin dia seperti orang lain, tapi terbentur biaya. Dan untuk therapy saja, istri saya ikut berjualan membuka toko kelontong di rumah,” jelas Yoyon terisak.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7821 seconds (0.1#10.140)