Tolak WTO, 1.000 buruh tani bakal demo di Bali

Senin, 02 Desember 2013 - 15:54 WIB
Tolak WTO, 1.000 buruh...
Tolak WTO, 1.000 buruh tani bakal demo di Bali
A A A
Sindonews.com - Sekira 1.000 petani, buruh, dan kelompok masyarakat akan menggelar aksi demo besar-besaran di Denpasar, Bali, guna menolak penyelenggaraan World Trade Organization (WTO).

Dimotori Social Movements for an Alternative Asia, massa akan turun ke jalan menyampaikan aspirasi bersamaan dengan pembukaan KTM WTO ke-9 di Bali.

Diketahui, WTO akan resmi dibuka, pada Selasa 3 Desember 2013 besok. Aksi massa "gerak lawan" bersama rakyat seluruh dunia yang datang ke Bali bersama Social Movements for an Alternative Asia, rencananya melakukan demo besar-besaran di sekitar Lapangan Renon, Denpasar, mulai pukul 9.00-14.00 WITA.

Dikabarkan, protes ini dilakukan 1.000 petani, buruh, mahasiswa, perempuan, dan kaum muda dari lebih 30 negara. Mereka akan berunjuk rasa menolak WTO dan rezim perdagangan bebas. Paket Bali adalah kesepakatan yang buruk bagi negara berkembang.

"Kita dipaksa menerima perjanjian yang mengikat di fasilitas perdagangan WTO," ujar Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/12/2013).

Di pihak lain, justru subsidi tak diizinkan untuk petani kecil dan rakyat yang lapar. "Peace clause di WTO merupakan usulan yang tak bisa diterima,” kata Henry.

Yudhvir Singh dari Bharatiya Kisan Union (BKU) serikat tani terbesar di India mengharapkan negara-negara diminta jangan mau terikut dalam negosiasi WTO.

Apakah peace clause berlaku untuk empat tahun atau 10 tahun, yang harus digaris bawahi adalah WTO tidak melakukan apapun untuk petani, dalam jangka panjang perdagangan bebas berarti kematian untuk petani.

"Petani di India tak akan pernah menerima kesepakatan macam itu,” imbuh Yudhvir.

Rencanya, demo akan berlangsung damai, disemarakkan dengan bergamai macam lagu, tarian, dan pendekatan budaya untuk Bali damai, serta mengajak rakyat umum untuk bersolidaritas dan menolak WTO di Bali.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)