Ibu hamil di DIY akan dites HIV
A
A
A
Sindonews.com - Penderita HIV/AIDS di DIY dari kalangan ibu rumah tangga cukup tinggi. Untuk mengendalikannya, maka pada 2014 mendatang, semua ibu hamil di DIY didorong bersedia menjalani tes HIV.
Jumlah kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di DIY dalam satu tahun meningkat sekitar 32,27 persen (61 orang). Pada 2012 sampai Juni, kasus HIV dan AIDS secara kumulatif sebanyak 189 orang. Sedangkan sampai Juni 2013 kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga sudah mencapai
250 orang.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan DIY Anung Trihadi mengatakan, kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di DIY terus meningkat. Ibu hamil perlu didorong untuk melakukan pemeriksaan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC).
Anung mengatakan, tes tersebut tetap dalam koridor pelayanan untuk Infeksi Menular Seksual dan Pengendalian HIV dan AIDS.
"Pelayanan tes dilakukan di rumah sakit dan Puskesmas yang mempunyai Layanan Kesehatan Berkelanjutan," katanya pada acara Jogja Up Date, Senin (2/12/2013).
Dia menargetkan, dari sekitar 45.000 ibu hamil per tahun di DIY sekitar 35 persen atau 16.700 ibu hamil mendapatkan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dan bersedia diperiksa HIV pada 2014/2015.
"Bulan kemarin di kota dari beberapa ibu hamil yang dites HIV ketahuan ada satu ibu hamil yang positif HIV," katanya.
Menurut dia pemerintah pusat sanggup memberikan reagen untuk sekitar 16.700 ibu hamil. "Ada tujuh kota di Indonesia dengan status HIV dan AIDS yang cukup tinggi yang memberikan layanan PITC untuk ibu hamil," ungkapnya.
Pada 2013 ini disediakan sekitar 5.000 reagen untuk pemeriksaan HIV dan AIDS bagi masyarakat umum dengan Voluntary Counseling Test (VCT).
"Namun targetnya tidak tercapai. Sehingga kami akan berupaya agar ibu hamil mau tes HIV melalui PITC. Program ini akan dimasukkan dalam pelayanan kesehatan ibu hamil," ungkapnya.
Jumlah kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di DIY dalam satu tahun meningkat sekitar 32,27 persen (61 orang). Pada 2012 sampai Juni, kasus HIV dan AIDS secara kumulatif sebanyak 189 orang. Sedangkan sampai Juni 2013 kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga sudah mencapai
250 orang.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan DIY Anung Trihadi mengatakan, kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di DIY terus meningkat. Ibu hamil perlu didorong untuk melakukan pemeriksaan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC).
Anung mengatakan, tes tersebut tetap dalam koridor pelayanan untuk Infeksi Menular Seksual dan Pengendalian HIV dan AIDS.
"Pelayanan tes dilakukan di rumah sakit dan Puskesmas yang mempunyai Layanan Kesehatan Berkelanjutan," katanya pada acara Jogja Up Date, Senin (2/12/2013).
Dia menargetkan, dari sekitar 45.000 ibu hamil per tahun di DIY sekitar 35 persen atau 16.700 ibu hamil mendapatkan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dan bersedia diperiksa HIV pada 2014/2015.
"Bulan kemarin di kota dari beberapa ibu hamil yang dites HIV ketahuan ada satu ibu hamil yang positif HIV," katanya.
Menurut dia pemerintah pusat sanggup memberikan reagen untuk sekitar 16.700 ibu hamil. "Ada tujuh kota di Indonesia dengan status HIV dan AIDS yang cukup tinggi yang memberikan layanan PITC untuk ibu hamil," ungkapnya.
Pada 2013 ini disediakan sekitar 5.000 reagen untuk pemeriksaan HIV dan AIDS bagi masyarakat umum dengan Voluntary Counseling Test (VCT).
"Namun targetnya tidak tercapai. Sehingga kami akan berupaya agar ibu hamil mau tes HIV melalui PITC. Program ini akan dimasukkan dalam pelayanan kesehatan ibu hamil," ungkapnya.
(lns)