Warga Salatiga kesulitan dapat gas elpiji 3 Kg
A
A
A
Sindonews.com - Distribusi gas elpiji 3 Kilogram (Kg) ditingkat pengecer di Salatiga, dalam satu pekan terakhir ini tak lancar. Akibatnya, pengecer (pangkalan) sering kehabisan stok, dan warga kesulitan memperoleh gas 3 Kg.
Seperti yang terjadi di daerah Blotongan, Kecamatan Sidorejo. Dalam beberapa pekan terakhir ini, warga kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 Kg lantaran stok ditingkat pengecer sedikit dan cepat habis.
"Sudah satu minggu ini, gas 3 Kg sulit didapat. Untuk mendapatkannya, saya harus mencari hingga daerah lain. Itu pun susahnya minta ampun, dan baru dapat di warung kecil yang sepi pembeli," kata Darno (53) warga Perum Sehati, Blotongan, Sidorejo, Senin (2/12/2013).
Dia berharap, pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi tersendatnya distribusi gas elpiji 3 Kg ke pangkalan atau pengecer. Sebab masyarakat sangat bergantung pada bahan bakar rumah tangga tersebut.
"Kalau gas di rumah habis dan tidak ada yang jual, terus mau masak pakai apa? Karena itu, kami minta pemerintah segera mengatasi masalah ini agar distribusi gas 3 Kg kembali lancar," terangnya.
Sementara itu, salah seorang pengecer gas 3 Kg di Blotongan, Endah (32) mengatakan, sebelum distribusi tersendat, dirinya mendapat pasokan gas 3 kg dari agen setiap dua hari sekali sebanyak 15 tabung. Namun sejak dua pekan terakhir ini, pasokan sering molor dan jatahnya dikurangi menjadi 10 tabung.
"Sekarang pasokan paling cepat tiga sampai empat hari sekali. Bahkan minggu lalu hanya dikirimi satu kali," tuturnya.
Dia mengatakan, tersendatnya distribusi gas 3 Kg ditingkat pengecer mengakibatkan perputaran modal lambat. Imbasnya, pendapatan menjadi berkurang. "Jujur saja, kondisi ini sangat merugikan. Perputaran uang menjadi lambat dan pendapatan menurun," terangnya.
Disinggung mengenai harga, dia mengatakan, meski pasokan dari agen sering tersendat, namun harga tetap normal berkisar antara Rp15.000-Rp16.000 per tabung. Harga sebesar itu, berlaku sejak pasca kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
"Sejak harga BBM naik, harga gas elpiji 3 Kg ditingkat pengecer juga ikut naik menjadi antara Rp15.000-Rp16.000 per tabung. Kalau saya menjual dengan harga Rp15.000 per tabung," tandasnya.
Seperti yang terjadi di daerah Blotongan, Kecamatan Sidorejo. Dalam beberapa pekan terakhir ini, warga kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 Kg lantaran stok ditingkat pengecer sedikit dan cepat habis.
"Sudah satu minggu ini, gas 3 Kg sulit didapat. Untuk mendapatkannya, saya harus mencari hingga daerah lain. Itu pun susahnya minta ampun, dan baru dapat di warung kecil yang sepi pembeli," kata Darno (53) warga Perum Sehati, Blotongan, Sidorejo, Senin (2/12/2013).
Dia berharap, pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi tersendatnya distribusi gas elpiji 3 Kg ke pangkalan atau pengecer. Sebab masyarakat sangat bergantung pada bahan bakar rumah tangga tersebut.
"Kalau gas di rumah habis dan tidak ada yang jual, terus mau masak pakai apa? Karena itu, kami minta pemerintah segera mengatasi masalah ini agar distribusi gas 3 Kg kembali lancar," terangnya.
Sementara itu, salah seorang pengecer gas 3 Kg di Blotongan, Endah (32) mengatakan, sebelum distribusi tersendat, dirinya mendapat pasokan gas 3 kg dari agen setiap dua hari sekali sebanyak 15 tabung. Namun sejak dua pekan terakhir ini, pasokan sering molor dan jatahnya dikurangi menjadi 10 tabung.
"Sekarang pasokan paling cepat tiga sampai empat hari sekali. Bahkan minggu lalu hanya dikirimi satu kali," tuturnya.
Dia mengatakan, tersendatnya distribusi gas 3 Kg ditingkat pengecer mengakibatkan perputaran modal lambat. Imbasnya, pendapatan menjadi berkurang. "Jujur saja, kondisi ini sangat merugikan. Perputaran uang menjadi lambat dan pendapatan menurun," terangnya.
Disinggung mengenai harga, dia mengatakan, meski pasokan dari agen sering tersendat, namun harga tetap normal berkisar antara Rp15.000-Rp16.000 per tabung. Harga sebesar itu, berlaku sejak pasca kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
"Sejak harga BBM naik, harga gas elpiji 3 Kg ditingkat pengecer juga ikut naik menjadi antara Rp15.000-Rp16.000 per tabung. Kalau saya menjual dengan harga Rp15.000 per tabung," tandasnya.
(san)