Stres, pria tewas gantung diri
A
A
A
Sindonews.com - Diduga mengalami stres, seorang pria bernama Ahmad, warga Tellang, Kelurahan Bulete, Kecamatan Pitumpanua, Kabuapten Wajo, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di bawah kolong rumah.
Mayat pertama kali ditemukan oleh Madia warga sekitar yang hendak memetik daun cengkeh, melihat sosok yang tergantung di bawah kolong rumah kebun, warga kemudian melaporkan hal tersebut ke pemilik kebun dan keluarga korban.
"Waktu melihat mayatnya tergantung, saya langsung laporkan hal itu ke pemilik kebun," kata Madia Minggu (1/12/2013).
Kapolsek Pitumpanua AKP Suardi KS, mengatakan, pihaknya bersama dokter dari Puskesmas Siwa telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan hasilnya tidak ada tanda-tdan kekerasan di tubuh korban.
"Kejadiannya, hari sabtu akhir pekan lalu. Dugaan sementara korban hanya gantung diri, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kita amankan barang bukti berupa seutas tali nilon berwarna biru yang melilit dileher korban, ada pemeriksaan saksi dari keluarga korban, semalam juga tim olah TKP dari Polres Wajo yang dipimpin langsung Wakapolres Wajo," katanya.
Suardi, mengatakan, informasi yang berhasil dihimpun dari keterangan sejumlah saksi dan Keluarga korban di Mapolsek Pitumpanua, aksi nekat korban bukan pertama kalinya, sebelumnya, hari Jumat pekan lalu korban juga hendak melompat di jembatan dan sekitar beberapa bulan yang lalu korban minum racun dan sempat di rawat di RSUD Lamaddukkelleng, Sengkang.
Sementara itu istri korban Mardiana membenarkan, jika suaminya selama ini sedang mengalami depresi yang mengakibatkan stres berkepanjangan. "Dia selalu gelisah, dia merasa selalu ada orang mengikutinya, hingga Dia stres, dia tidak pernah berselisih paham dengan orang lain," katanya.
Mayat pertama kali ditemukan oleh Madia warga sekitar yang hendak memetik daun cengkeh, melihat sosok yang tergantung di bawah kolong rumah kebun, warga kemudian melaporkan hal tersebut ke pemilik kebun dan keluarga korban.
"Waktu melihat mayatnya tergantung, saya langsung laporkan hal itu ke pemilik kebun," kata Madia Minggu (1/12/2013).
Kapolsek Pitumpanua AKP Suardi KS, mengatakan, pihaknya bersama dokter dari Puskesmas Siwa telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan hasilnya tidak ada tanda-tdan kekerasan di tubuh korban.
"Kejadiannya, hari sabtu akhir pekan lalu. Dugaan sementara korban hanya gantung diri, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kita amankan barang bukti berupa seutas tali nilon berwarna biru yang melilit dileher korban, ada pemeriksaan saksi dari keluarga korban, semalam juga tim olah TKP dari Polres Wajo yang dipimpin langsung Wakapolres Wajo," katanya.
Suardi, mengatakan, informasi yang berhasil dihimpun dari keterangan sejumlah saksi dan Keluarga korban di Mapolsek Pitumpanua, aksi nekat korban bukan pertama kalinya, sebelumnya, hari Jumat pekan lalu korban juga hendak melompat di jembatan dan sekitar beberapa bulan yang lalu korban minum racun dan sempat di rawat di RSUD Lamaddukkelleng, Sengkang.
Sementara itu istri korban Mardiana membenarkan, jika suaminya selama ini sedang mengalami depresi yang mengakibatkan stres berkepanjangan. "Dia selalu gelisah, dia merasa selalu ada orang mengikutinya, hingga Dia stres, dia tidak pernah berselisih paham dengan orang lain," katanya.
(lal)