Pengguna taman parkir dikenai tarif murah
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, bakal mematok tarif murah di Taman Parkir Sriwedari. Penerapan tarif parkir murah tersebut dilakukan untuk menarik peminat parkir di taman tersebut.
Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajad, menyebutkan saat ini besaran nilai parkir tersebut masih dikaji oleh tim Dishubkominfo. Menurutnya angka pasti tarif parkir tersebut bakal keluar dalam waktu dekat seiring taman parkir tersebut selesai dibangun.
Ia mengatakan tarif yang dipatok itu kemungkinan besar tidak akan melebihi tarif parkir yang ada di ruas Jalan Slamet Riyadi. Bahkan besaran tarif tersebut justru bisa lebih murah. "Kami akan berupaya agar tarif di taman parkir tersebut berbeda dengan tarif jalan raya, bahkan nanti kita usahakan agar lebih murah," ucapnya ketika ditemui wartawan, Minggu (1/12/2013) siang.
Menurutya penerapan tarif murah tersebut memang sengaja dilakukan. Hal itu agar pemanfaatan ruang satuan parkir di tenpat tersebut tinggi. Sehingga mampu mengurangi kendaraan yang biasanya parkir di bahu jalan Slamet Riyadi. Dengan seperti itu arus lalu lintas di kawasan tersebut bakal lebih lancar dibandingkan dengan sebelum taman parkir digunakan.
"Taman parkir itu memang perlu dibangun di Kota Solo di beberapa titik. Kita mulai dari kawasan Sriwedari, nantinya kita bakal membangun taman parkir lain du beberapa titik Kota Solo," sambunya.
Pria yang akrab disapa Herman tersebut menegaskan, pembangunan taman parkir tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi membeludaknya kendaraan di Kota Solo. Seperti diketahui kendaraan yang masuk ke Kota Solo pada siang hari mencapai dua juta unit, akan tetapi kantng parkir yang ada hanya beberapa puluh kilometer saja yang tersebar di berbagai
jalan di Kota Solo.
"Untuk yang di Sriwedari, kendaraan yang bisa masuk sekitar 100-200 unit. Itu sudah bagus jika bisa dioptimalkan dengan baik," ucapnya.
Pengamat Transportasi dari Universitas Sebelas Maret, Syafii, menyebutkan Kota Solo memang sudah selayaknya menyediakan taman parkir yang ada di kawasan penting. Hal itu dilakukan untuk mengurangi angka kemacetan dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat banyaknya
kendaraan yang parkir di bahu jalan.
Syafii juga menghimbau agar pihak swasta membangun kawasan parkir terpadu yang nyaman dan aman untuk pengguna kendaraan. "Akan luar biasa jika swasta ikut membangun taman parkir," kata Syafii.
Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajad, menyebutkan saat ini besaran nilai parkir tersebut masih dikaji oleh tim Dishubkominfo. Menurutnya angka pasti tarif parkir tersebut bakal keluar dalam waktu dekat seiring taman parkir tersebut selesai dibangun.
Ia mengatakan tarif yang dipatok itu kemungkinan besar tidak akan melebihi tarif parkir yang ada di ruas Jalan Slamet Riyadi. Bahkan besaran tarif tersebut justru bisa lebih murah. "Kami akan berupaya agar tarif di taman parkir tersebut berbeda dengan tarif jalan raya, bahkan nanti kita usahakan agar lebih murah," ucapnya ketika ditemui wartawan, Minggu (1/12/2013) siang.
Menurutya penerapan tarif murah tersebut memang sengaja dilakukan. Hal itu agar pemanfaatan ruang satuan parkir di tenpat tersebut tinggi. Sehingga mampu mengurangi kendaraan yang biasanya parkir di bahu jalan Slamet Riyadi. Dengan seperti itu arus lalu lintas di kawasan tersebut bakal lebih lancar dibandingkan dengan sebelum taman parkir digunakan.
"Taman parkir itu memang perlu dibangun di Kota Solo di beberapa titik. Kita mulai dari kawasan Sriwedari, nantinya kita bakal membangun taman parkir lain du beberapa titik Kota Solo," sambunya.
Pria yang akrab disapa Herman tersebut menegaskan, pembangunan taman parkir tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi membeludaknya kendaraan di Kota Solo. Seperti diketahui kendaraan yang masuk ke Kota Solo pada siang hari mencapai dua juta unit, akan tetapi kantng parkir yang ada hanya beberapa puluh kilometer saja yang tersebar di berbagai
jalan di Kota Solo.
"Untuk yang di Sriwedari, kendaraan yang bisa masuk sekitar 100-200 unit. Itu sudah bagus jika bisa dioptimalkan dengan baik," ucapnya.
Pengamat Transportasi dari Universitas Sebelas Maret, Syafii, menyebutkan Kota Solo memang sudah selayaknya menyediakan taman parkir yang ada di kawasan penting. Hal itu dilakukan untuk mengurangi angka kemacetan dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat banyaknya
kendaraan yang parkir di bahu jalan.
Syafii juga menghimbau agar pihak swasta membangun kawasan parkir terpadu yang nyaman dan aman untuk pengguna kendaraan. "Akan luar biasa jika swasta ikut membangun taman parkir," kata Syafii.
(lal)