Di Madiun, ada bengkel khusus kaki palsu
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pria di Madiun, Jawa Timur, mendirikan bengkel kaki palsu bagi penyandang cacat dan alat terapi gangguan otot bagi penderita stroke.
Para penyandang cacat kaki permanen dapat mendatangi bengkel sederhana milik Ari Wicaksono itu di Jalan Kendalihusada, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Ari menguraikan, kaki palsu dibuat berdasarkan pesanan dari pasien. Bahan dasarnya berupa fiber yang didesain sedemikian rupa menyerupai kaki. Peralatan pendukungnya adalah pemanas (oven), mesin bubut, dan kompresor.
Ari mengaku memulai usaha bengkel ini sejak 2007 dilatarbelakangi keinginan untuk mengaplikasikan ilmu orthopedi yang dipelajarinya di Jogja. Ia prihatin dengan para penyandang cacat permanen dan stroke yang tidak bisa berjalan normal.
Setiap bulan bengkelnya melayani 20 hingga 30 pasien, sementara bengkelnya bisa menghasilkan 50 kaki palsu dan alat terapi gangguan otot per bulan. Pengguna produknya kebanyakan penyandang cacat di sekitar Madiun dan beberapa rumah sakit.
Ari mengaku tidak meminta bayaran dari para pasien yang tidak mampu. Syarakatnya, pasien harus melampirkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan tempat mereka tinggal.
Lihat videonya di sini
Para penyandang cacat kaki permanen dapat mendatangi bengkel sederhana milik Ari Wicaksono itu di Jalan Kendalihusada, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Ari menguraikan, kaki palsu dibuat berdasarkan pesanan dari pasien. Bahan dasarnya berupa fiber yang didesain sedemikian rupa menyerupai kaki. Peralatan pendukungnya adalah pemanas (oven), mesin bubut, dan kompresor.
Ari mengaku memulai usaha bengkel ini sejak 2007 dilatarbelakangi keinginan untuk mengaplikasikan ilmu orthopedi yang dipelajarinya di Jogja. Ia prihatin dengan para penyandang cacat permanen dan stroke yang tidak bisa berjalan normal.
Setiap bulan bengkelnya melayani 20 hingga 30 pasien, sementara bengkelnya bisa menghasilkan 50 kaki palsu dan alat terapi gangguan otot per bulan. Pengguna produknya kebanyakan penyandang cacat di sekitar Madiun dan beberapa rumah sakit.
Ari mengaku tidak meminta bayaran dari para pasien yang tidak mampu. Syarakatnya, pasien harus melampirkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan tempat mereka tinggal.
Lihat videonya di sini
(rsa)