Purel dibunuh di kamar mandi karaoke
A
A
A
Sindonews.com - Iswatik (27) seorang perempuan pemandu lagu (purel) asal Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar ditemukan tak bernyawa di kamar mandi eks lokalisasi Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Pada bagian leher korban terdapat lilitan tali rafia. Diduga kuat korban dibunuh dengan cara dijerat.
“Saat ini kita masih melakukan penyelidikan. Melihat kondisinya diduga korban pembunuhan,“ ujar Kasatreskrim Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi Lahuri kepada wartawan.
Menurut keterangan saksi Rudiarto (45) pemilik rumah karaoke eks komplek pelacuran Kaliwungu, temuan itu berawal dari rasa curiganya terhadap pintu kamar mandi yang tertutup Minggu (24/11/2013).
“Saat dicek oleh saksi, pintu itu ternyata terkunci dari dalam,“ terang Lahuri, Senin (25/11/2013).
Karena penasaran, Rudiarto pun naik ke atas toilet yang bagian atasnya tidak dinaungi atap. Seperti diketahui, sejak lokalisasi ditutup, tempat yang pernah dihuni ratusan pekerja seks komersial itu menjelma menjadi tempat karaoke. Salah satu pemilik tempat hiburan malam tersebut adalah Rudiarto.
Kepada petugas Rudi mengatakan melihat tubuh Iswatik yang tertelungkup dengan posisi kepala terbenam di dalam bak mandi. Tubuh korban yang mengenakan pakaian lengkap itu sudah kaku. Bersama sejumlah warga, Rudiarto melarikan purel yang bekerja di tempat karaokenya itu ke rumah sakit terdekat.
“Hasil autopsi medis menyebutkan korban meninggal dunia karena kehabisan oksigen. Pada pembuluh darah di dada terdapat pendarahan akibat pembuluh darah yang pecah,“jelasnya.
Selain tali raffia, polisi mengamankan tiga puntung rokok yang ditemukan tidak jauh dari jenazah korban.
Sementara berdasarkan keterangan saksi lain, sebelum ditemukan tewas, korban diketahui terlihat mondar mandir di sekitar lokasi karaoke. Hari itu korban tampak sendirian dan tidak menemani tamu dikarenakan situasi memang sepi.
Pj Kepala Desa Kaliwungu Wasito menambahkan bahwa korban yang meninggal dunia bukan PSK, melainkan pemandu lagu. Sebab sejak secara resmi ditutup dan para PSK dipulangkan, area eks komplek pelacuran tersebut, kata Wasito telah beralih fungsi menjadi tempat karaoke.
“Yang ada disini warung -warung tempat hiburan karaoke, bukan lokalisasi seperti sebelumnya,“ terangnya.
“Saat ini kita masih melakukan penyelidikan. Melihat kondisinya diduga korban pembunuhan,“ ujar Kasatreskrim Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi Lahuri kepada wartawan.
Menurut keterangan saksi Rudiarto (45) pemilik rumah karaoke eks komplek pelacuran Kaliwungu, temuan itu berawal dari rasa curiganya terhadap pintu kamar mandi yang tertutup Minggu (24/11/2013).
“Saat dicek oleh saksi, pintu itu ternyata terkunci dari dalam,“ terang Lahuri, Senin (25/11/2013).
Karena penasaran, Rudiarto pun naik ke atas toilet yang bagian atasnya tidak dinaungi atap. Seperti diketahui, sejak lokalisasi ditutup, tempat yang pernah dihuni ratusan pekerja seks komersial itu menjelma menjadi tempat karaoke. Salah satu pemilik tempat hiburan malam tersebut adalah Rudiarto.
Kepada petugas Rudi mengatakan melihat tubuh Iswatik yang tertelungkup dengan posisi kepala terbenam di dalam bak mandi. Tubuh korban yang mengenakan pakaian lengkap itu sudah kaku. Bersama sejumlah warga, Rudiarto melarikan purel yang bekerja di tempat karaokenya itu ke rumah sakit terdekat.
“Hasil autopsi medis menyebutkan korban meninggal dunia karena kehabisan oksigen. Pada pembuluh darah di dada terdapat pendarahan akibat pembuluh darah yang pecah,“jelasnya.
Selain tali raffia, polisi mengamankan tiga puntung rokok yang ditemukan tidak jauh dari jenazah korban.
Sementara berdasarkan keterangan saksi lain, sebelum ditemukan tewas, korban diketahui terlihat mondar mandir di sekitar lokasi karaoke. Hari itu korban tampak sendirian dan tidak menemani tamu dikarenakan situasi memang sepi.
Pj Kepala Desa Kaliwungu Wasito menambahkan bahwa korban yang meninggal dunia bukan PSK, melainkan pemandu lagu. Sebab sejak secara resmi ditutup dan para PSK dipulangkan, area eks komplek pelacuran tersebut, kata Wasito telah beralih fungsi menjadi tempat karaoke.
“Yang ada disini warung -warung tempat hiburan karaoke, bukan lokalisasi seperti sebelumnya,“ terangnya.
(lns)