75 anak di Poso mengikuti sunat massal
A
A
A
Sindonews.com - Tidak semua orang nyaman berhadapan dengan jarum suntik. Diduga karena takut melihat jarum suntik, sejumlah anak meronta dan batal mengikuti kegiatan sunatan massal yang digelar oleh Kementerian Pertahanan di Poso, Sulawesi Tengah.
Teriakan dan tangis mewarnai kegiatan sunatan massal bagi anak-anak kurang mampu yang digelar di Rumah Sakit Pembantu Kodim 1307 Poso.
Sejumlah anak yang pada awal mulanya begitu bersemangat mengikuti kegiatan itu, justru meronta setelah melihat jarum suntik. Ketakutan anak-anak ini semakin menjadi setelah mendengar anak-anak yang ada disisi mereka menangis dan berteriak kesakitan saat disuntik. Sehingga, ada yang batal untuk mengikuti kegiatan sunatan massal.
Meskipun demikian, ada juga anak lain yang nampak tenang untuk mengikuti kegiatan sunatan massal yang diselenggarakan oleh Dirjen Perkuatan dan Keamanan Kementerian Pertahanan itu.
Laksamana Muda Agus Purwoto selaku Dirjen Perkuatan dan Keamanan mengakui, selain memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang selama ini difokuskan pada mereka yang tinggal di wilayah perbatasan dan pulau pulau terluar Indonesia.
Pihaknya tahun ini juga memberikan perhatian kepada daerah yang ada di dalam wilayah Indonesia. Namun memiliki keunikan dan kekhususan seperti Poso. Melalui kegiatan seperti itu, diharap menjadi sebuah sarana bagi Dirjen Perkuatan dan Keamanan untuk melihat secara langsung situasi di Poso.
Kegiatan sunatan massal yang diikuti oleh 75 anak, baik dari keluarga prajurit dan masyarakat umum itu melibatkan 22 dokter dan tenaga kesehatan dari TNI Angkat Darat, Angkatan Laut, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Poso.
Ramlawati warga Desa Labuan, Kecamatan Lage mengatakan, sunatan massal gratis tersebut sangat membantu, khususnya bagi keluarga yang tidak mampu. Setiap anak mengikuti sunatan massal juga mendapatkan bingkisan berupa sarung dan uang senilai Rp100 ribu.
Teriakan dan tangis mewarnai kegiatan sunatan massal bagi anak-anak kurang mampu yang digelar di Rumah Sakit Pembantu Kodim 1307 Poso.
Sejumlah anak yang pada awal mulanya begitu bersemangat mengikuti kegiatan itu, justru meronta setelah melihat jarum suntik. Ketakutan anak-anak ini semakin menjadi setelah mendengar anak-anak yang ada disisi mereka menangis dan berteriak kesakitan saat disuntik. Sehingga, ada yang batal untuk mengikuti kegiatan sunatan massal.
Meskipun demikian, ada juga anak lain yang nampak tenang untuk mengikuti kegiatan sunatan massal yang diselenggarakan oleh Dirjen Perkuatan dan Keamanan Kementerian Pertahanan itu.
Laksamana Muda Agus Purwoto selaku Dirjen Perkuatan dan Keamanan mengakui, selain memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang selama ini difokuskan pada mereka yang tinggal di wilayah perbatasan dan pulau pulau terluar Indonesia.
Pihaknya tahun ini juga memberikan perhatian kepada daerah yang ada di dalam wilayah Indonesia. Namun memiliki keunikan dan kekhususan seperti Poso. Melalui kegiatan seperti itu, diharap menjadi sebuah sarana bagi Dirjen Perkuatan dan Keamanan untuk melihat secara langsung situasi di Poso.
Kegiatan sunatan massal yang diikuti oleh 75 anak, baik dari keluarga prajurit dan masyarakat umum itu melibatkan 22 dokter dan tenaga kesehatan dari TNI Angkat Darat, Angkatan Laut, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Poso.
Ramlawati warga Desa Labuan, Kecamatan Lage mengatakan, sunatan massal gratis tersebut sangat membantu, khususnya bagi keluarga yang tidak mampu. Setiap anak mengikuti sunatan massal juga mendapatkan bingkisan berupa sarung dan uang senilai Rp100 ribu.
(san)