Ini penyebab HH siram dokter RS Husada

Ini penyebab HH siram dokter RS Husada
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian kembali membeberkan fakta baru dalam kasus penyiraman kopi disertai penganiayaan terhadap seorang dokter di Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Dari hasil penyidikan polisi terkuak jika HH (50) pelaku penganiayaan yang telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka, memiliki hubungan khusus dengan DR, pasien yang berkonsultasi kepada korban, Dr. Fransiska Mochtar (37) di lantai II, Kamar 226 RS Husada.
"HH berprofesi wiraswasta. Hubungan dengan sang pasien rumah sakit bernama DR yakni berpacaran atau calon isteri," kata Kapolsek Sawah Besar, Kompol Shinto Silitonga saat dihubungi, Jumat (22/11/2013).
Shinto mengutarakan, insiden penyiraman disertai penganiayaan ini bermula ketika korban pada 18 November 2013, menerima pasien DR yang ditemani pelaku, HH sekira pukul 19.00 WIB di ruang di lantai II, Kamar 226 RS Husada.
"Pasien DR kemudian mengutarakan keluhannya kepada korban yang sedang bertugas saat itu," jelasnya.
Ia melanjutkan, di ruangan itu, korban kemudian memeriksa badan DR lalu membuat surat pengantar untuk pemeriksaan laboratorium. Selanjutnya sekira pukul 19.50 WIB, pelaku HH dan DR kembali ke ruangan praktik korban dan menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium itu.
"Korban kemudian menjelaskan hasil pemeriksaan dan memberikan resep kepada DR," bebernya.
Bersamaan dengan itu, lanjut Shinto, korban bertanya perihal hubungan pelaku HH dengan DR yang menjadi pasiennya. Pertanyaan dari korban tersebut, rupanya membuat HH tersinggung dan naik pitam.
"Pada saat memberikan resep obat, dokter FM bertanya tentang hubungan HH dengan DR. HH merasa tersinggung dan marah-marah atas pertanyaan dokter FM," terangnya.
Menurut Shinto, korban yang kala itu mendapatkan makian dari pelaku HH berniat merekam kejadian tersebut dengan handphone genggamnya. Aksi korban, makin menyulut emosi HH yang kemudian langsung berdiri lalu menyiramkan kopi ke arah tubuh korban.
"Dokter FM kemudian spontan berdiri dan langsung memegang lengan kanan baju kemeja pelaku HH sambil berkata kenapa saya disiram pak?" tuturnya.
Kejadian di ruang periksa itu, sambung Shinto semakin memanas. Pelaku yang semakin kalaf langsung memukul muka dokter perempuan tersebut dengan tangan kanan.
"Akibat kejadian tersebut dokter FM mengalami luka memar dan bengkak pada pipi sebelah kiri dan luka lecet pada bibir bawah bagian dalam," tukasnya.
Dari hasil penyidikan polisi terkuak jika HH (50) pelaku penganiayaan yang telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka, memiliki hubungan khusus dengan DR, pasien yang berkonsultasi kepada korban, Dr. Fransiska Mochtar (37) di lantai II, Kamar 226 RS Husada.
"HH berprofesi wiraswasta. Hubungan dengan sang pasien rumah sakit bernama DR yakni berpacaran atau calon isteri," kata Kapolsek Sawah Besar, Kompol Shinto Silitonga saat dihubungi, Jumat (22/11/2013).
Shinto mengutarakan, insiden penyiraman disertai penganiayaan ini bermula ketika korban pada 18 November 2013, menerima pasien DR yang ditemani pelaku, HH sekira pukul 19.00 WIB di ruang di lantai II, Kamar 226 RS Husada.
"Pasien DR kemudian mengutarakan keluhannya kepada korban yang sedang bertugas saat itu," jelasnya.
Ia melanjutkan, di ruangan itu, korban kemudian memeriksa badan DR lalu membuat surat pengantar untuk pemeriksaan laboratorium. Selanjutnya sekira pukul 19.50 WIB, pelaku HH dan DR kembali ke ruangan praktik korban dan menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium itu.
"Korban kemudian menjelaskan hasil pemeriksaan dan memberikan resep kepada DR," bebernya.
Bersamaan dengan itu, lanjut Shinto, korban bertanya perihal hubungan pelaku HH dengan DR yang menjadi pasiennya. Pertanyaan dari korban tersebut, rupanya membuat HH tersinggung dan naik pitam.
"Pada saat memberikan resep obat, dokter FM bertanya tentang hubungan HH dengan DR. HH merasa tersinggung dan marah-marah atas pertanyaan dokter FM," terangnya.
Menurut Shinto, korban yang kala itu mendapatkan makian dari pelaku HH berniat merekam kejadian tersebut dengan handphone genggamnya. Aksi korban, makin menyulut emosi HH yang kemudian langsung berdiri lalu menyiramkan kopi ke arah tubuh korban.
"Dokter FM kemudian spontan berdiri dan langsung memegang lengan kanan baju kemeja pelaku HH sambil berkata kenapa saya disiram pak?" tuturnya.
Kejadian di ruang periksa itu, sambung Shinto semakin memanas. Pelaku yang semakin kalaf langsung memukul muka dokter perempuan tersebut dengan tangan kanan.
"Akibat kejadian tersebut dokter FM mengalami luka memar dan bengkak pada pipi sebelah kiri dan luka lecet pada bibir bawah bagian dalam," tukasnya.
(mhd)