Menjelang Pemilu 2014, Demokrat Malut retak

Jum'at, 22 November 2013 - 03:14 WIB
Menjelang Pemilu 2014,...
Menjelang Pemilu 2014, Demokrat Malut retak
A A A
Sindonews.com - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, di internal Partai Demokrat Maluku Utara justru mulai retak.

Keretakan di tubuh partai berlambang Mercy ini sudah sangat terbuka menyusul sikap enam DPC Demokrat Malut yang tak lagi mempercayai kepemimpinan M Rahmi Husen, sebagai Ketua DPD I.

Enam perwakilan DPC antara lain dari Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan, dan Kabupaten Halmahera Selatan menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan M Rahmi.

"M Rahmi banyak melakukan pelanggaran terhadap partai ini,” tegas Bendahara DPD I Partai Demokrat Malut, Akbar Basra, kepada wartawan, di Ternate, Kamis (21/11/2013).

Selain itu, M Rahmi diketahui melakukan pungutan terhadap sejumlah pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Malut.

“Sebanyak Rp30 juta untuk calon gubernur, dan Rp25 juta untuk calon wakil gubernur. Yang anggarannya diperuntukan untuk konsolidasi partai, namun selama ini oleh DPC Demokrat wilayah Malut tidak pernah diberikan anggaran, bahkan dari Rahmi tidak ada pertanggungjawaban,” ungkapnya.

Menurutnya, M Rahmi Husen selama memimpin Partai Demokrat Malut tidak pernah melakukan konsolidasi partai, baik di tingkat DPC maupun PAC.

”Yang bersangkutan (M Rahmi Husen) juga selama tiga tahun menjadi Plt Ketua DPC Halmahera Selatan, telah mengambil anggaran partai melalui bantuan pemerintah tanpa sepengetahuan bendahara. Yang anggaran itu diambil langsung melalui adiknya,” ujarnya.

Berangkat dari situlah, pernyataan tidak percaya terhadap M Rahmi ini telah telah disampaikan kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudiono (SBY).

Secara terpisah, Ketua DPD I Partai Demokrat Malut, M Rahmi Husen, saat dikonfirmasi, mengatakan, tuduhan yang disampaikan pengurus DPC Demokrat Halmahera Selatan itu tidak benar. Menurutnya, tuduhan tersebut cenderung mencemarkan nama baiknya.

Trkait tuduhan itu, maka dirinya akan mengambil tindakan tegas, sebab pernyataan tersebut sudah mencemarkan nama baik.

“Yang dilakukan Akbar itu bukan baru kali pertama. Tapi telah berulang kali dengan melakukan fitnah terhadap saya. Padahal saya sendiri tidak tahu apa masalah yang disampaikan Akbar,” tukasnya.

Dia mengatakan, selama ini kepentingan politik Akbar sendiri terbukti tetap dipertahankan sebagai pengurus partai, dan sebagai caleg dari Partai Demokrat.

“Saya kira orang ini diberi pelajaran agar bisa beradab, karena etika politik Partai Demokrat itu adalah cerdas, bersih, dan santun. Selama ini dia (Akbar Basrah) selalu mengfitnah dan mediskreditkan saya di mana-mana. Karena itu sudah saatnya dia diberi pelajaran,” tantangnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0934 seconds (0.1#10.140)