Terjebak di sumur tua, mertua-menantu tewas
A
A
A
Sindonews.com - Sukiran (50), dan Subini (37), warga Dusun Nglangsur, Desa/Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, terjebak di dalam sumur tua miliknya. Karena tak ada satupun warga yang berani menolong, keduanya sekarat menghirup racun karbondioksida hingga tak bernyawa.
“Kematian kedua korban yang berstatus mertua dan menantu itu disebabkan menghisap racun karbondioksida yang ada di dalam sumur,“ ujar Kasatreskrim Polres Trenggalek, Ajun Komisaris Polisi Supriyanto, kepada SINDO, Rabu (20/11/2013).
Peristiwa yang menggemparkan warga sekitar itu berlangsung siang hari. Menurut keterangan Kapolsek Dongko, AKP Hadi Pranoto, yang berada di lokasi, medan yang sulit, ditambah kehati-hatian super ekstra membuat kedua jenazah korban baru bisa terangkat ke permukaan pada sore hari.
“Sebab sumur tua ini memiliki kedalaman sekira 17 meter dan kita harus hati hati sekali,“ terangnya.
Dari informasi yang dihimpun, malapetaka yang merenggut dua nyawa itu berawal dari keinginan kedua korban membersihkan sumur tua. Seperti diketahui, sumur yang cukup lama mengering di musim kemarau itu digenangi air hujan.
Musim penghujan membuat volume air yang bercampur kotoran lumpur di dalam sumur terus bertambah. Menurut keterangan sejumlah saksi mata kepada petugas, kedua korban menggunakan diesel penyedot air untuk membersihkan air dalam sumur.
“Informasinya selang dimasukkan ke dalam sumur untuk menguras seluruh air di dalam sumur,“ tutur Hadi.
Untuk memastikan apakah seluruh air telah terkuras hingga dasar, Sukiran masuk ke dalam sumur dengan menggunakan sebuah tangga. Sementara Subini menunggu mertuanya di bibir sumur. Pada kedalaman sekira tujuh meter, Sukiran tiba-tiba terjatuh dan sempat mengeluarkan teriakan meminta tolong.
Tanpa pikir panjang, Subini mencoba menolong mertuanya dengan menyusul ke dalam sumur. Namun tidak berlangsung lama, Subini yang berada di dalam sumur juga berteriak-teriak memohon pertolongan sebelum akhirnya suara itu lenyap. Warga yang berdatangan di sekitar lokasi tidak berani mengambil tindakan yang berarti.
Mengingat kedua korban yang sudah tidak bersuara, diduga keduanya telah kehilangan kesadaran. “Warga desa sadar bahwa di dalam sebuah sumur tua selalu menyimpan racun yang mematikan,“ jelas Hadi.
Berdasarkan pemeriksaan medis petugas puskesmas setempat, kematian kedua korban disebabkan kekurangan oksigen.
“Korban meninggal dunia karena kekurangan oksigen. Dan di dalam lokasi (sumur) diduga mengandung zat karbondioksida,“ ujar Erna petugas puskesmas setempat.
Dengan adanya kasus ini, kepolisian mengimbau kepada warga untuk berhati-hati di dalam beraktifitas yang terkait dengan sumur tua.
“Kematian kedua korban yang berstatus mertua dan menantu itu disebabkan menghisap racun karbondioksida yang ada di dalam sumur,“ ujar Kasatreskrim Polres Trenggalek, Ajun Komisaris Polisi Supriyanto, kepada SINDO, Rabu (20/11/2013).
Peristiwa yang menggemparkan warga sekitar itu berlangsung siang hari. Menurut keterangan Kapolsek Dongko, AKP Hadi Pranoto, yang berada di lokasi, medan yang sulit, ditambah kehati-hatian super ekstra membuat kedua jenazah korban baru bisa terangkat ke permukaan pada sore hari.
“Sebab sumur tua ini memiliki kedalaman sekira 17 meter dan kita harus hati hati sekali,“ terangnya.
Dari informasi yang dihimpun, malapetaka yang merenggut dua nyawa itu berawal dari keinginan kedua korban membersihkan sumur tua. Seperti diketahui, sumur yang cukup lama mengering di musim kemarau itu digenangi air hujan.
Musim penghujan membuat volume air yang bercampur kotoran lumpur di dalam sumur terus bertambah. Menurut keterangan sejumlah saksi mata kepada petugas, kedua korban menggunakan diesel penyedot air untuk membersihkan air dalam sumur.
“Informasinya selang dimasukkan ke dalam sumur untuk menguras seluruh air di dalam sumur,“ tutur Hadi.
Untuk memastikan apakah seluruh air telah terkuras hingga dasar, Sukiran masuk ke dalam sumur dengan menggunakan sebuah tangga. Sementara Subini menunggu mertuanya di bibir sumur. Pada kedalaman sekira tujuh meter, Sukiran tiba-tiba terjatuh dan sempat mengeluarkan teriakan meminta tolong.
Tanpa pikir panjang, Subini mencoba menolong mertuanya dengan menyusul ke dalam sumur. Namun tidak berlangsung lama, Subini yang berada di dalam sumur juga berteriak-teriak memohon pertolongan sebelum akhirnya suara itu lenyap. Warga yang berdatangan di sekitar lokasi tidak berani mengambil tindakan yang berarti.
Mengingat kedua korban yang sudah tidak bersuara, diduga keduanya telah kehilangan kesadaran. “Warga desa sadar bahwa di dalam sebuah sumur tua selalu menyimpan racun yang mematikan,“ jelas Hadi.
Berdasarkan pemeriksaan medis petugas puskesmas setempat, kematian kedua korban disebabkan kekurangan oksigen.
“Korban meninggal dunia karena kekurangan oksigen. Dan di dalam lokasi (sumur) diduga mengandung zat karbondioksida,“ ujar Erna petugas puskesmas setempat.
Dengan adanya kasus ini, kepolisian mengimbau kepada warga untuk berhati-hati di dalam beraktifitas yang terkait dengan sumur tua.
(rsa)