Desak revisi UMK, buruh ancam turunkan Ganjar
A
A
A
Sindonews.com – Meski besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2014 telah ditetapkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada Senin (18/11/2013), namun gelombang unjuk rasa masih saja terjadi.
Ribuan orang dari berbagai aliansi buruh se-Jateng kembali menggeruduk kantor Gubernuran Jalan Pahlawan Kota Semarang.
Ribuan buruh yang datang menggunakan sepeda motor kemudian menggelar orasi bebas di depan kantor Gubernuran. Mereka juga membawa berbagai bendera serikat juga spanduk yang bertuliskan penolakan penetapan upah murah di Jateng.
“Mari kawan-kawan, kita bersama-sama berjuang untuk mendapatkan hak-hak kita. Karena Ganjar Pranowo, gubernur terpilih yang dulu kita dukung bersama, kali ini dia telah menyakiti kita,” kata salah satu orator disambut teriakan pendukung, Selasa (19/11/2013).
Sementara itu, koordinator aksi Ahmad Zainudin saat ditemui KORAN SINDO mengatakan, aksi demonstrasi tersebut adalah bentuk kekecewaan kaum buruh atas penetapan UMK yang dilakukan Ganjar.
Selain itu, buruh juga mendesak agar Ganjar merevisi penetapan UMK tersebut sebelum 1 Januari 2014.
“Kami mendesak untuk direvisi, siapa bilang itu tidak bisa dilakukan. Penetapan itu bukanlah kitab suci yang tidak bisa diubah-ubah, masih ada celah bagi Ganjar selaku Gubernur untuk merevisi hal itu,” tegasnya.
Lebih lanjut Ahmad menambahkan, penetapan UMK 2014 yang telah ditandatangani Ganjar tersebut masih jauh dari harapan. Dengan kata lain, Ganjar imbuh dia belum mendukung penegakan upah layak bagi Provinsi Jateng.
“Padahal dia memiliki kontrak politik dengan kaum buruh yang telah memenangkannya saat pilkada lalu, kini dia sendiri yang melanggar kontrak politik itu. Jangan salahkan kami jika kami yang telah memilihnya menjadi gubernur, kemudian kami yang nantinya akan menurunkannya secara paksa,” ancamnya.
Ahmad mengklaim bahwa buruh Jateng mampu menurunkan kedudukan Ganjar dari kursi gubernur. Karena menurutnya, buruh di Jateng memiliki massa yang sangat besar.
“Buruh Jateng ini totalnya hingga ratusan ribu. Jika mereka semua melawan, maka bisa jadi Ganjar dapat lengser dari jabatannya. Tentu ini tidak mudah, namun ketika Ganjar tidak mempedulikan nasib kami, maka kami akan menempuh berbagai cara termasuk meminta pimpinan partainya untuk menggantinya karena dia sendiri telah melanggar rekomendasi PDI Perjuangan tentang penolakan upah murah,” pungkasnya.
Ribuan orang dari berbagai aliansi buruh se-Jateng kembali menggeruduk kantor Gubernuran Jalan Pahlawan Kota Semarang.
Ribuan buruh yang datang menggunakan sepeda motor kemudian menggelar orasi bebas di depan kantor Gubernuran. Mereka juga membawa berbagai bendera serikat juga spanduk yang bertuliskan penolakan penetapan upah murah di Jateng.
“Mari kawan-kawan, kita bersama-sama berjuang untuk mendapatkan hak-hak kita. Karena Ganjar Pranowo, gubernur terpilih yang dulu kita dukung bersama, kali ini dia telah menyakiti kita,” kata salah satu orator disambut teriakan pendukung, Selasa (19/11/2013).
Sementara itu, koordinator aksi Ahmad Zainudin saat ditemui KORAN SINDO mengatakan, aksi demonstrasi tersebut adalah bentuk kekecewaan kaum buruh atas penetapan UMK yang dilakukan Ganjar.
Selain itu, buruh juga mendesak agar Ganjar merevisi penetapan UMK tersebut sebelum 1 Januari 2014.
“Kami mendesak untuk direvisi, siapa bilang itu tidak bisa dilakukan. Penetapan itu bukanlah kitab suci yang tidak bisa diubah-ubah, masih ada celah bagi Ganjar selaku Gubernur untuk merevisi hal itu,” tegasnya.
Lebih lanjut Ahmad menambahkan, penetapan UMK 2014 yang telah ditandatangani Ganjar tersebut masih jauh dari harapan. Dengan kata lain, Ganjar imbuh dia belum mendukung penegakan upah layak bagi Provinsi Jateng.
“Padahal dia memiliki kontrak politik dengan kaum buruh yang telah memenangkannya saat pilkada lalu, kini dia sendiri yang melanggar kontrak politik itu. Jangan salahkan kami jika kami yang telah memilihnya menjadi gubernur, kemudian kami yang nantinya akan menurunkannya secara paksa,” ancamnya.
Ahmad mengklaim bahwa buruh Jateng mampu menurunkan kedudukan Ganjar dari kursi gubernur. Karena menurutnya, buruh di Jateng memiliki massa yang sangat besar.
“Buruh Jateng ini totalnya hingga ratusan ribu. Jika mereka semua melawan, maka bisa jadi Ganjar dapat lengser dari jabatannya. Tentu ini tidak mudah, namun ketika Ganjar tidak mempedulikan nasib kami, maka kami akan menempuh berbagai cara termasuk meminta pimpinan partainya untuk menggantinya karena dia sendiri telah melanggar rekomendasi PDI Perjuangan tentang penolakan upah murah,” pungkasnya.
(lns)