Cabuli 12 siswi, mantan wartawan jadi tersangka

Cabuli 12 siswi, mantan wartawan jadi tersangka
A
A
A
Sindonews.com - Mantan wartawan sebuah surat kabar harian di Makassar, AT (40), resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus pencabulan 12 siswi sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
AT yang hingga kini menjadi freelance di sebuah tabloid bulanan ini dijerat Undang-undang No 23/2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman penjara di atas lima tahun.
"Hari ini yang bersangkutan dinaikkan statusnya menjadi tersangka dan sudah resmi kita tahan," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Gani Alamsyah, Senin (18/11/2013).
Gani menyebutkan, dari keterangan ke-12 korban yang masih di bawah umur tersebut dan sejumlah saksi, sudah menjadi bukti kuat tindakan asusila yang dilakukan oleh AT.
Sementara itu, meski statusnya naik menjadi tersangka, hingga kini, AT yang memiliki rambut sebahu ini belum bersedia diambil keterangannya oleh penyidik Polrestabes.
Dia beralasan, menolak memberikan keterangan pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP), selama belum ada pengacara yang mendampinginya.
"Kalau menolak di-BAP, itu kewenangannya dia. Yang jelas, kita sudah menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkannya sebagai tersangka," pungkas Gani.
Diberitakan, kasus dugaan pencabulan ini terjadi pada 27 September 2013 lalu, dimana AT mengajak ke-12 siswi SMK ke rumahnya di Jalan Tanjung Bira, Kecamatan Tamalate.
Saat itu, AT berkedok ingin mengobati para korbannya karena selama ini di sekolahnya kerap banyak siswi yang mengalami kerasukan.
Di tempat itu, korban kemudian silih berganti diminta masuk ke dalam sebuah kamar, dan dilucuti seluruh pakaiannya oleh AT, kemudian meraba beberapa bagian intim para siswi tersebut.
"Jadi awalnya ini, AT mentraktir seluruh korban meminum es. Dari situ, mereka diajaklah ke sebuah tempat dengan dalih pengobatan," tambah mantan Kasat Reskrim Polres Parepare ini.
AT sendiri membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Dia bahkan menuding dirinya telah dijebak dalam kasus itu.
"Ini kasusnya sudah beberapa bulan lalu, tapi baru dilapor sekarang. Memang ada beberapa siswi yang datang ke rumah, tetapi saya tidak melakukan apa-apa," dalihnya.
AT yang hingga kini menjadi freelance di sebuah tabloid bulanan ini dijerat Undang-undang No 23/2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman penjara di atas lima tahun.
"Hari ini yang bersangkutan dinaikkan statusnya menjadi tersangka dan sudah resmi kita tahan," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Gani Alamsyah, Senin (18/11/2013).
Gani menyebutkan, dari keterangan ke-12 korban yang masih di bawah umur tersebut dan sejumlah saksi, sudah menjadi bukti kuat tindakan asusila yang dilakukan oleh AT.
Sementara itu, meski statusnya naik menjadi tersangka, hingga kini, AT yang memiliki rambut sebahu ini belum bersedia diambil keterangannya oleh penyidik Polrestabes.
Dia beralasan, menolak memberikan keterangan pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP), selama belum ada pengacara yang mendampinginya.
"Kalau menolak di-BAP, itu kewenangannya dia. Yang jelas, kita sudah menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkannya sebagai tersangka," pungkas Gani.
Diberitakan, kasus dugaan pencabulan ini terjadi pada 27 September 2013 lalu, dimana AT mengajak ke-12 siswi SMK ke rumahnya di Jalan Tanjung Bira, Kecamatan Tamalate.
Saat itu, AT berkedok ingin mengobati para korbannya karena selama ini di sekolahnya kerap banyak siswi yang mengalami kerasukan.
Di tempat itu, korban kemudian silih berganti diminta masuk ke dalam sebuah kamar, dan dilucuti seluruh pakaiannya oleh AT, kemudian meraba beberapa bagian intim para siswi tersebut.
"Jadi awalnya ini, AT mentraktir seluruh korban meminum es. Dari situ, mereka diajaklah ke sebuah tempat dengan dalih pengobatan," tambah mantan Kasat Reskrim Polres Parepare ini.
AT sendiri membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Dia bahkan menuding dirinya telah dijebak dalam kasus itu.
"Ini kasusnya sudah beberapa bulan lalu, tapi baru dilapor sekarang. Memang ada beberapa siswi yang datang ke rumah, tetapi saya tidak melakukan apa-apa," dalihnya.
(rsa)