Brazil tertarik olah sampah di Bandung
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan Brazil berminat membangun proyek aeromovel di Kota Bandung. Selain transportasi massal, ternyata Brazil juga berminat untuk menerapkan teknologi pengolahan sampah, di Kota Bandung.
Di Brazil, mereka sudah menerapkan teknologi pengolahan sampah dengan baik. Sampah-sampah yang ada mampu diolah jadi sesuatu yang bermanfaat.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK) mengatakan, teknologi sampah di Brazil beda dengan yang akan diterapkan di Bandung yaitu PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
Persamaan teknologinya, yaitu keduanya sama-sama mengolah listrik menjadi sampah. Bedanya, teknologi di Brazil tidak mengharuskan sampah dibakar agar menjadi listrik.
"Sampahnya tetap jadi listrik, tanpa harus dibakar," jelas RK kepada wartawan, Jumat (15/11/2013).
Menurut duta besar Brazil dan perwakilan perusahaan Brazil yang menemuinya kemarin, teknologi itu dinilai cocok untuk diterapkan di Bandung. "Menurut dia ini paling baik untuk situasi Kota Bandung," kata RK.
Tapi dia belum bisa memastikan apakah teknologi dari Brazil itu akan dipakai atau tidak di Bandung. Hal itu masih perlu dibahas lebih lanjut.
"Kalau dari saya, apapun teknologi yang kita anggap terbaik untuk kota ini tentu akan kita jadikan opsi," tandas RK.
Di Brazil, mereka sudah menerapkan teknologi pengolahan sampah dengan baik. Sampah-sampah yang ada mampu diolah jadi sesuatu yang bermanfaat.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK) mengatakan, teknologi sampah di Brazil beda dengan yang akan diterapkan di Bandung yaitu PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
Persamaan teknologinya, yaitu keduanya sama-sama mengolah listrik menjadi sampah. Bedanya, teknologi di Brazil tidak mengharuskan sampah dibakar agar menjadi listrik.
"Sampahnya tetap jadi listrik, tanpa harus dibakar," jelas RK kepada wartawan, Jumat (15/11/2013).
Menurut duta besar Brazil dan perwakilan perusahaan Brazil yang menemuinya kemarin, teknologi itu dinilai cocok untuk diterapkan di Bandung. "Menurut dia ini paling baik untuk situasi Kota Bandung," kata RK.
Tapi dia belum bisa memastikan apakah teknologi dari Brazil itu akan dipakai atau tidak di Bandung. Hal itu masih perlu dibahas lebih lanjut.
"Kalau dari saya, apapun teknologi yang kita anggap terbaik untuk kota ini tentu akan kita jadikan opsi," tandas RK.
(san)