2014, Kaltim libatkan TNI AD garap sawah

Jum'at, 15 November 2013 - 09:31 WIB
2014, Kaltim libatkan TNI AD garap sawah
2014, Kaltim libatkan TNI AD garap sawah
A A A
Sindonews.com - Demi mempercepat peningkatan perluasan areal persawahan di Kalimantan Timur (Kaltim), Dinas Pertanian Kaltim berencana bekerjasama dengan TNI AD untuk mencetak areal persawahah.

Selain itu, kerjasama ini juga untuk mengoptimalkan kembali lahan pertanian yang terlantar milik petani. Kerjasama ini rencananya akan dimulai tahun 2014 mendatang.

“Tahun depan kita kerjasama dengan TNI AD, khususnya para Babinsa (Bintara Pembina Desa) untuk cetak sawah 2.000 hektare di beberapa kabupaten. Tahap awal dilakukan di Kabupaten Kutai Barat dan Paser,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim Ibrahim, kepada wartawan, Jumat (15/11/2013).

Tidak hanya mencetak sawah, para Babinsa ini juga akan mendamping petani untuk mengembangkan sawahnya. Terutama sawah yang terlantar. Alasan Pemprov Kaltim menggandeng TNI, karena prajurit TNI dianggap memiliki disiplin tinggi, sehingga bisa memotivasi petani menggarap sawahnya.

Luasan cetak sawah untuk tanaman padi mencapai 2.000 hektare tidak dalam satu hamparan. Namun tersebar di beberapa desa pada masing-masing kabupaten yang potensial untuk pengembangan tanaman pangan, khususnya padi.

“Kerjasama pemerintah daerah dengan TNI ini diharapkan mampu meningkatkan kekompakan para petani dalam mengelola sawah-sawahnya yang berimbas pada peningkatan produksi padi, maupun tanaman pangan lainnya di Kaltim,” terangnya.

Kegiatan optimalisasi lahan pertanian melalui kerjasama dengan TNI ini, adalah salah satu program atau kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, atau kegiatan perluasan areal cetak sawah dan optimalisasi Dinas Pertanian Kaltim.

“Program cetak sawah dan optimalisasi kegiatan pertanian di daerah ini didukung Kementerian Pertanian. Sehingga nantinya dalam suatu kawasan atau hamparan di desa itu bervariasi luasan lahannya, sesuai potensi yang dimiliki antara 100 hektare hingga 500 hektare di masing-masing desa,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2653 seconds (0.1#10.140)
pixels