Seorang bayi di Ciamis positif terinfeksi HIV
A
A
A
Sindonews.com - Jumlah penderita HIV dan AIDS di Kabupaten Ciamis terus bertambah. Bahkan, berdasarkan data yang disampaikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wisman Kabupaten Ciamis, salah seorang di antara penderita HIV dan AIDS itu adalah bayi.
Hingga pertengahan November 2013, jumlah penderita HIV AIDS di Ciamis berjumlah 29 orang. Terdiri dari penderita HIV 22 orang, sedangkan penderita AIDS sebanyak tujuh orang. Jumlah itu, dipastikan akan terus bertambah jika tidak mendapat perhatian serius dari berbagai elemen masyarakat.
Untuk menekan penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis, LSM Wisman terus aktif memberikan penyuluhan kepada kader posyandu di beberapa kecamatan, di Kabupaten Ciamis.
Koordinator Penyuluh LSM Wisman Deni Wahyu Jayadi mengatakan, posisi penderita HIV/AIDS di Ciamis, berdasarkan hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan dan data yang dimiliki Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Ciamis mencapai 29 orang, sebanyak delapan penderita lain meninggal dunia.
Sebanyak 22 orang penderita HIV, sedangkan penderita AIDS berjumlah tujuh orang. “Dari jumlah penderita tersebut, penderita yang meninggal sebanyak delapan orang. Itu harus menjadi perhatian semua pihak, mengenai penyebaran penyakit ini,” kata Deni di sela penyuluhan di wilayah Kecamatan Ciamis, Kamis (14/11/2013).
Deni menyebutkan, adapun rincian penderita HIV/AIDS di Ciamis terdiri dari Pekerja Seks Komersial (PSK) sebanyak delapan orang, swasta enam orang, wiraswasta dua orang, karyawan lembaga swasta dua orang, waria satu orang, bayi satu orang, ibu rumah tangga tiga orang, dan buruh empat orang.
Data tersebut merupakan jumlah hingga pertengahan November 2013. Menurut Deni, selain menggelar peyuluhan secara aktif, kedepan pihaknya bermaksud membentuk Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM).
Fungsi dari PIKM ini yakni memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya penyakit ini sekaligus sebagai pemberi informasi perkembangan penyebaran penyakit HIV/AIDS. Salah satunya memberikan informasi untuk KPA Kabupaten Ciamis apabila ditemukan subjek penderita.
“Dalam penyeluhan juga selalu dijelaskan, penderita bukan untuk dikucilkan. Kita memerangi penyakitnya bukan penderitanya. Apabila kami menemukan subjek penderita, kami akan segera memberikan konseling. Tentunya identitas penderita juga akan dirahasiakan,” ucap dia.
Dalam setiap penyluhan sedikitnya terdapat 25 kader posyandu yang menjadi peserta kegiatan. Para kader nantinya akan menjadi leader untuk memberikan informasi mengenai HIV/AIDS kepada masyarakat terutama ibu rumah tangga.
Sebagai pilot project kegiatan, LSM Wisman juga mendirikan posko layanan informasi di empat kecamatan, yakni di Puskesmas Ciamis, Banjarsari, Sindangkasih, dan Puskesmas Panumbangan.
“Intinya, melalui penyuluhan ini, kita berupaya untuk menyelamatkan kematian ibu dan anak dari HIV/AIDS. Tidak sedikit ibu dan anak yang menjadi korban dan meninggal akibat penularan penyakit ini,” pungkasnya.
Ketua KPA Ciamis Akasah menyambut baik langkah penyluhan yang dilakukan LSM Wisman di sejumlah Kecamatan di Ciamis. Para peserta penyuluhan ke depan akan menjadi leader dalam memerangi HIV/AIDS di daerahnya masing-masing.
“Selain itu, kami juga akan mendapatkan data yang akurat perkembangan HIV/AIDS di Ciamis,” ujar Akasah.
Hingga pertengahan November 2013, jumlah penderita HIV AIDS di Ciamis berjumlah 29 orang. Terdiri dari penderita HIV 22 orang, sedangkan penderita AIDS sebanyak tujuh orang. Jumlah itu, dipastikan akan terus bertambah jika tidak mendapat perhatian serius dari berbagai elemen masyarakat.
Untuk menekan penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis, LSM Wisman terus aktif memberikan penyuluhan kepada kader posyandu di beberapa kecamatan, di Kabupaten Ciamis.
Koordinator Penyuluh LSM Wisman Deni Wahyu Jayadi mengatakan, posisi penderita HIV/AIDS di Ciamis, berdasarkan hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan dan data yang dimiliki Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Ciamis mencapai 29 orang, sebanyak delapan penderita lain meninggal dunia.
Sebanyak 22 orang penderita HIV, sedangkan penderita AIDS berjumlah tujuh orang. “Dari jumlah penderita tersebut, penderita yang meninggal sebanyak delapan orang. Itu harus menjadi perhatian semua pihak, mengenai penyebaran penyakit ini,” kata Deni di sela penyuluhan di wilayah Kecamatan Ciamis, Kamis (14/11/2013).
Deni menyebutkan, adapun rincian penderita HIV/AIDS di Ciamis terdiri dari Pekerja Seks Komersial (PSK) sebanyak delapan orang, swasta enam orang, wiraswasta dua orang, karyawan lembaga swasta dua orang, waria satu orang, bayi satu orang, ibu rumah tangga tiga orang, dan buruh empat orang.
Data tersebut merupakan jumlah hingga pertengahan November 2013. Menurut Deni, selain menggelar peyuluhan secara aktif, kedepan pihaknya bermaksud membentuk Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM).
Fungsi dari PIKM ini yakni memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya penyakit ini sekaligus sebagai pemberi informasi perkembangan penyebaran penyakit HIV/AIDS. Salah satunya memberikan informasi untuk KPA Kabupaten Ciamis apabila ditemukan subjek penderita.
“Dalam penyeluhan juga selalu dijelaskan, penderita bukan untuk dikucilkan. Kita memerangi penyakitnya bukan penderitanya. Apabila kami menemukan subjek penderita, kami akan segera memberikan konseling. Tentunya identitas penderita juga akan dirahasiakan,” ucap dia.
Dalam setiap penyluhan sedikitnya terdapat 25 kader posyandu yang menjadi peserta kegiatan. Para kader nantinya akan menjadi leader untuk memberikan informasi mengenai HIV/AIDS kepada masyarakat terutama ibu rumah tangga.
Sebagai pilot project kegiatan, LSM Wisman juga mendirikan posko layanan informasi di empat kecamatan, yakni di Puskesmas Ciamis, Banjarsari, Sindangkasih, dan Puskesmas Panumbangan.
“Intinya, melalui penyuluhan ini, kita berupaya untuk menyelamatkan kematian ibu dan anak dari HIV/AIDS. Tidak sedikit ibu dan anak yang menjadi korban dan meninggal akibat penularan penyakit ini,” pungkasnya.
Ketua KPA Ciamis Akasah menyambut baik langkah penyluhan yang dilakukan LSM Wisman di sejumlah Kecamatan di Ciamis. Para peserta penyuluhan ke depan akan menjadi leader dalam memerangi HIV/AIDS di daerahnya masing-masing.
“Selain itu, kami juga akan mendapatkan data yang akurat perkembangan HIV/AIDS di Ciamis,” ujar Akasah.
(san)