Kaltim rawan dijadikan penampungan korban trafickking

Kamis, 14 November 2013 - 14:57 WIB
Kaltim rawan dijadikan...
Kaltim rawan dijadikan penampungan korban trafickking
A A A
Sindonews.com - Meski Kalimantan Timur (Kaltim) tidak tercatat sebagai pemasok korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau trafickking, tetapi wilayah ini masih menjadi jalur favorit untuk perdagangan orang ke luar negeri.

Tidak hanya itu, Kaltim juga sering dijadikan tempat penampungan sementara sebelum dibawa ke Negeri Malaysia. Seperti diungkapkan Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Provinsi Kaltim H Bere Ali.

Menurutnya, terdapat tujuh daerah di Kaltim yang rawan dijadikan tempat penampungan. Dari tujuh daerah itu, tiga di antaranya berada di perbatasan Indonesia-Malaysia atau daerah Kalimantan Utara.

Dia menyebut, tujuh daerah itu adalah Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, serta Kabupaten Malinau. “Untuk Kabupaten Nunukan, lokasi yang rawan berada di Sungai Nyamuk dan Pelabuhan Tunon Taka. Sedangkan Kota Tarakan adalah Pelabuhan Malundung,” kata Bere Ali, kepada wartawan, Kamis (14/11/2013).

Daerah lainnya, adalah Kabupaten Kutai Barat, Kota Balikpapan, Kutai Kertanegara, dan Samarinda. Kutai Barat, meski berada di pedalaman Kalimantan, namun kabupaten ini juga berbatasan langsung dengan Malaysia.

Data trafickking yang terjadi di Kaltim pada tahun 2008-2013 sebanyak 274 orang. Masing-masing pada 2008 sebanyak 81 orang, tahun 2009 sekitar 41 orang, tahun 2010 terdapat 79 orang, tahun 2011 ada sembilan orang dan 2012 sekitar 29 orang. Pada tahun 2013 hingga Oktober, terdapat 23 orang.

“Umumnya korban trafickking berasal dari luar daerah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan beberapa orang dari Samarinda,” katanya.

Guna mengantisipasi terjadinya kasus perdagangan orang, pemerintah telah melakukan berbagai upaya yang sistematis. Berupa program perlindungan sosial dan program pemberdayaan masyarakat, serta program pemberdayaan usaha mikro dan kecil.
(san)
Berita Terkait
Miris! Perdagangan Manusia...
Miris! Perdagangan Manusia Berkedok Warung Kopi, 18 Wanita Disekap
Penyelundup Manusia...
Penyelundup Manusia Manfaatkan Krisis Global Saat Pandemi Covid-19
Polda Kepri Selamatkan...
Polda Kepri Selamatkan 5 Wanita yang Dijadikan Penari Antarpulau
Bocah Diculik-Ditukar...
Bocah Diculik-Ditukar Tabung Gas Bisa Masuk Kategori Perdagangan Manusia
Peringatan Hari Anti...
Peringatan Hari Anti Perdagangan Manusia Dunia
Iran Eksekusi Pemimpin...
Iran Eksekusi Pemimpin Jaringan Perdagangan Manusia
Berita Terkini
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli...
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli Sulteng, BMKG: Waspadai Gempa Susulan
31 menit yang lalu
8 Buffer Zone Disiapkan...
8 Buffer Zone Disiapkan Antisipasi Macet Horor Mudik 2025 di Pelabuhan Merak
2 jam yang lalu
Pemulihan Korban Banjir,...
Pemulihan Korban Banjir, PGN Bantu 3.000 Warga di Bekasi dan Jaktim
2 jam yang lalu
Mutasi Polri, 5 Kapolres...
Mutasi Polri, 5 Kapolres di Lampung Diganti
2 jam yang lalu
Siswa SDN di Cigombong...
Siswa SDN di Cigombong Bogor Ikuti Kegiatan MNC Peduli-MNC Land: Bermain sambil Belajar
3 jam yang lalu
Lebaran di Solo, Jokowi...
Lebaran di Solo, Jokowi Tak Gelar Open House di Rumah
3 jam yang lalu
Infografis
Ngonten di Depan Rumah...
Ngonten di Depan Rumah Korban Kebakaran LA, Uya Kuya Bakal Diperiksa MKD
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved