Cuaca buruk, Garuda & Citylink mendarat di Surabaya
A
A
A
Sindonews.com - Dua jadwal pendaratan Garuda Indonesia dan Citylink terpaksa dialihkan dari Bandara Abdulracman Saleh Malang ke Bandara Juanda Surabaya, karena cuaca buruk.
Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Malang, memaksa kedua maskapai ini mengalihkan pendaratan. Sesuai jadwal, keduanya seharusnya mendarat di Malang, sekira pukul 13.10 WIB.
Kepala Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh Holili mengatakan, hujan lebat yang mengguyur Malang sejak siang membuat awan tebal menutup jarak pandang.
Jarak pandang kurang dari tiga kilometer ditambah Bandara Abdurrahman Saleh belum memiliki fasilitas instrument landing system (ILS). Akibatnya, jika terjadi cuaca buruk lebih baik pendaratan dialihkan.
Meski demikian, di Bandara Abdurrahman Saleh sudah dilengkapi perangkat meteorology yang bisa mengetahui tanda–tanda cuaca buruk lebih awal. "Jika ada tanda-tanda cuaca buruk, segera disampaikan ke pihak maskapai untuk diambil keputusan," katanya.
Staf Analisa dan Observasi Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso Rahmatullah Aji mengatakan, potensi hujan lebih tinggi disertai angin kencang bisa terjadi sepanjang November-Desember.
Dia khawatir, cuaca lebih buruk masih bisa terjadi. "Lebih baik daerah rawan bencana dan penerbangan meningkatkan kewaspadaan," tukasnya.
Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Malang, memaksa kedua maskapai ini mengalihkan pendaratan. Sesuai jadwal, keduanya seharusnya mendarat di Malang, sekira pukul 13.10 WIB.
Kepala Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh Holili mengatakan, hujan lebat yang mengguyur Malang sejak siang membuat awan tebal menutup jarak pandang.
Jarak pandang kurang dari tiga kilometer ditambah Bandara Abdurrahman Saleh belum memiliki fasilitas instrument landing system (ILS). Akibatnya, jika terjadi cuaca buruk lebih baik pendaratan dialihkan.
Meski demikian, di Bandara Abdurrahman Saleh sudah dilengkapi perangkat meteorology yang bisa mengetahui tanda–tanda cuaca buruk lebih awal. "Jika ada tanda-tanda cuaca buruk, segera disampaikan ke pihak maskapai untuk diambil keputusan," katanya.
Staf Analisa dan Observasi Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso Rahmatullah Aji mengatakan, potensi hujan lebih tinggi disertai angin kencang bisa terjadi sepanjang November-Desember.
Dia khawatir, cuaca lebih buruk masih bisa terjadi. "Lebih baik daerah rawan bencana dan penerbangan meningkatkan kewaspadaan," tukasnya.
(san)