Polisi periksa 5 saksi kasus mayat dalam karung
A
A
A
Sindonews.com - Polres Mojokerto terus mengembangkan kasus kematian Vita Fitria Dewi mahasiswi UNIPA Surabaya yang tewas di Dusun Cleket, Desa Cleket, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Saat ini, Polres Mojokerto sudah memeriksa lima saksi.
"Kami masih kembangkan kasus ini. Hingga saat ini sudah ada lima orang saksi yang diperiksa penyidik untuk mengungkap kematian korban," kata Kapolres Mojokerto AKBP Muji Ediyanto, kepada wartawan, Selasa (12/11/2013).
Lima orang tersebut, katanya, terdiri dari berbagai unsur terkait kematian Vita. Saat itu, korban ditemukan dalam karung di Dusun Cleket. Selain memeriksa seorang warga yang pertama kali menemukan jenazah Vita, polisi juga memeriksa beberapa rekan korban.
"Termasuk ada pula dari unsur teman-teman dekat. Kita enggak gegabah kan, pelaku masih belum tertangkap," kata mantan Koordinator Sesprim Polda Jatim ini.
Kematian korban, ada tanda-tanda kekerasan, yakni disebabkan kehabisan nafas. Hal itu, terkuak dari hasil aoutopsi, paru-paru korban seperti membengkak, karena tidak ada suplai udara. Nah, penyebabnya, apakah dicekik atau mulutnya dibekap masih di dalami polisi.
Edy juga tidak menjelaskan sejumlah tanda-tanda kekerasan yang ada di tubuh korban. "Semua masih kita dalami. Semoga segera terungkap," tukasnya.
Sebelumnya, mayat perempuan ditemukan di Dusun Claket. Posisi mayat berada dalam sebuah karung. Identitas mayat itu terkuak setelah teman-teman korban mengecek langsung ke kamar Jenazah RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari.
Kecurigaan itu setelah foto penemuan mayat dalam karung ditemukan. Dari pakaian dan ciri-ciri fisik, ternyata mayat itu adalah Vita Fitria Dewi mahasiswi UNIPA Surabaya.
"Kami masih kembangkan kasus ini. Hingga saat ini sudah ada lima orang saksi yang diperiksa penyidik untuk mengungkap kematian korban," kata Kapolres Mojokerto AKBP Muji Ediyanto, kepada wartawan, Selasa (12/11/2013).
Lima orang tersebut, katanya, terdiri dari berbagai unsur terkait kematian Vita. Saat itu, korban ditemukan dalam karung di Dusun Cleket. Selain memeriksa seorang warga yang pertama kali menemukan jenazah Vita, polisi juga memeriksa beberapa rekan korban.
"Termasuk ada pula dari unsur teman-teman dekat. Kita enggak gegabah kan, pelaku masih belum tertangkap," kata mantan Koordinator Sesprim Polda Jatim ini.
Kematian korban, ada tanda-tanda kekerasan, yakni disebabkan kehabisan nafas. Hal itu, terkuak dari hasil aoutopsi, paru-paru korban seperti membengkak, karena tidak ada suplai udara. Nah, penyebabnya, apakah dicekik atau mulutnya dibekap masih di dalami polisi.
Edy juga tidak menjelaskan sejumlah tanda-tanda kekerasan yang ada di tubuh korban. "Semua masih kita dalami. Semoga segera terungkap," tukasnya.
Sebelumnya, mayat perempuan ditemukan di Dusun Claket. Posisi mayat berada dalam sebuah karung. Identitas mayat itu terkuak setelah teman-teman korban mengecek langsung ke kamar Jenazah RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari.
Kecurigaan itu setelah foto penemuan mayat dalam karung ditemukan. Dari pakaian dan ciri-ciri fisik, ternyata mayat itu adalah Vita Fitria Dewi mahasiswi UNIPA Surabaya.
(san)