Bunker di Balai Kota Solo pos militer Belanda
A
A
A
Sindonews.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) memastikan bangunan bunker yang ditemukan di Komplek Balai Kota Solo, Jawa Tengah, tersebut dulunya merupakan pos penjagaan militer tentara Belanda.
Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gutomo mengatakan, kepastian bunker tersebut merupakan pos penjagaan militer tentara Belanda, bisa dilihat dari kuatnya struktur bangunan bunker tersebut.
Selain melihat struktur bangunan bunker, di atas bunker tersebut terdapat pos penjagaan yang dihubungkan dengan lorong masuk ke dalam bunker. Sayangnya, pos penjagaan militer Belanda yang terhubung dengan bunker telah hancur, karena tergerus oleh pergeseran zaman.
"Bunker ini bisa kami pastikan dahulunya adalah pos militer Belanda. Ada jalan menuju ke atas yang tidak ditutup. Kemungkinan dulunya jalan itu menghubungkan ke pos militer Belanda yang ada di atas bunker. Sayangnya, pos militer Belanda di atas bunker sudah hancur tak berbentuk," papar Gutomo, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (12/11/2013).
Menurut Gutomo, dari penelusuran BPCB, diperoleh keterangan bila bunker tersebut memang sengaja di bangun Jenderal Deandels. Selain sebagai benteng pertahanan militer Belanda terhadap gempuran para pejuang dan prajurit Keraton Kasunanan, juga ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap residen Belanda setelah keluar dari Benteng Vanstenburg.
"Tadinya kediaman residen itu ada di dalam Benteng Vanstenburg. Setelah residen keluar dari dalam benteng, maka di bangunlah bunker tersebut. Kenapa bunker di bangun di belakang, karena tadinya lingkungan balai kota yang dulunya kediaman residen Belanda itu hutan belantara. Jadi untuk menjaga bagian belakang, di bangunlah bunker ini. Kalau di bagian depan itu sudah ada benteng, jadi tidak perlu di bangun pos penjagaan," jelasnya.
Berbeda dengan penjelasan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang menduga bunker tersebut terhubung dengan lorong menuju Benteng Vanstenburg, BPCB memastikan bunker yang dulunya pos penjagaan militer, tidak terhubung dengan Benteng Vanstenburg.
"Bunker ini mandiri berdiri sendiri tidak terhubung dengan lorong-lorong lainnya. Termasuk dengan Benteng Vanstenburg. Karena tidak ditemukan adanya jalan lain di dalam bunker," ujarnya.
Sementara itu, penggalian bunker di halaman komplek Balai Kota Solo terus dilakukan. Dalam penggalian bunker, selain dilakukan BPCB, juga melibatkan unsur TNI dan Polri.
Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gutomo mengatakan, kepastian bunker tersebut merupakan pos penjagaan militer tentara Belanda, bisa dilihat dari kuatnya struktur bangunan bunker tersebut.
Selain melihat struktur bangunan bunker, di atas bunker tersebut terdapat pos penjagaan yang dihubungkan dengan lorong masuk ke dalam bunker. Sayangnya, pos penjagaan militer Belanda yang terhubung dengan bunker telah hancur, karena tergerus oleh pergeseran zaman.
"Bunker ini bisa kami pastikan dahulunya adalah pos militer Belanda. Ada jalan menuju ke atas yang tidak ditutup. Kemungkinan dulunya jalan itu menghubungkan ke pos militer Belanda yang ada di atas bunker. Sayangnya, pos militer Belanda di atas bunker sudah hancur tak berbentuk," papar Gutomo, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (12/11/2013).
Menurut Gutomo, dari penelusuran BPCB, diperoleh keterangan bila bunker tersebut memang sengaja di bangun Jenderal Deandels. Selain sebagai benteng pertahanan militer Belanda terhadap gempuran para pejuang dan prajurit Keraton Kasunanan, juga ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap residen Belanda setelah keluar dari Benteng Vanstenburg.
"Tadinya kediaman residen itu ada di dalam Benteng Vanstenburg. Setelah residen keluar dari dalam benteng, maka di bangunlah bunker tersebut. Kenapa bunker di bangun di belakang, karena tadinya lingkungan balai kota yang dulunya kediaman residen Belanda itu hutan belantara. Jadi untuk menjaga bagian belakang, di bangunlah bunker ini. Kalau di bagian depan itu sudah ada benteng, jadi tidak perlu di bangun pos penjagaan," jelasnya.
Berbeda dengan penjelasan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang menduga bunker tersebut terhubung dengan lorong menuju Benteng Vanstenburg, BPCB memastikan bunker yang dulunya pos penjagaan militer, tidak terhubung dengan Benteng Vanstenburg.
"Bunker ini mandiri berdiri sendiri tidak terhubung dengan lorong-lorong lainnya. Termasuk dengan Benteng Vanstenburg. Karena tidak ditemukan adanya jalan lain di dalam bunker," ujarnya.
Sementara itu, penggalian bunker di halaman komplek Balai Kota Solo terus dilakukan. Dalam penggalian bunker, selain dilakukan BPCB, juga melibatkan unsur TNI dan Polri.
(san)