Jatuhnya Heli M-17 karena cuaca buruk
A
A
A
Sindonews.com - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meyakini bahwa jatuhnya Helikopter milik TNI AD dengan tipe M-17 di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, perbatasan wilayah Indonesia dengan Malaysia disebabkan karena hempasan angin yang cukup kuat pada saat heli akan mendarat.
"Hempasan ini tidak bisa dihindari, hingga akhirnya ekor heli menabrak pohon, akibat menabrak itu semakin tidak terkendali dan akhirnya terguling," kata Moeldoko di Gedung Kesenian Jakarta, Jalan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2013) malam.
Lalu, Moeldoko juga menjelasakan bahwa meledaknya Heli M-17 bukan karena heli yang jatuh. Namun, karena adanya Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditaruh tepat di bawah heli tersebut saat akan mendarat darurat.
"Karena disitu ada BBM, sehingga timbul kebakaran, itu yang sementara ditemukan," papar Moeldoko.
Moeldoko pun mengklarifikasi bahwa tidak ada human error sama sekali dari peristiwa jatuhnya Heli tersebut. "Sementara ditemukan karena hempasan angin saja," tegas Moeldoko.
Moeldoko pun meyakini bahwa mesin dari heli tersebut dalam keadaan sangat sehat, sehingga tidak mungkin bisa jatuh secara tiba-tiba. Pasalnya, sebelum kejadian tersebut, Heli M-17 yang jatuh itu masih sempat terbang dari satu tempat ke tempat lain.
"Jadi kondisi fix baik, karena faktor cuaca saja," pungkas Moeldoko.
Untuk diketahui, kemarin, Sabtu 9 November 2013 helikopter milik TNI dengan tipe M 17 jatuh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) perbatasan antara wilayah Malaysia dengan Indonesia.
Diduga kuat Heli tersebut jatuh karena mengangkut beban yang cukup berat, yakni 1.800 kilogram sehingga membuat mesin mati tiba-tiba. Akibat kejadian tersebut, belasan prajurit TNI tewas karena terbakar.
"Hempasan ini tidak bisa dihindari, hingga akhirnya ekor heli menabrak pohon, akibat menabrak itu semakin tidak terkendali dan akhirnya terguling," kata Moeldoko di Gedung Kesenian Jakarta, Jalan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2013) malam.
Lalu, Moeldoko juga menjelasakan bahwa meledaknya Heli M-17 bukan karena heli yang jatuh. Namun, karena adanya Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditaruh tepat di bawah heli tersebut saat akan mendarat darurat.
"Karena disitu ada BBM, sehingga timbul kebakaran, itu yang sementara ditemukan," papar Moeldoko.
Moeldoko pun mengklarifikasi bahwa tidak ada human error sama sekali dari peristiwa jatuhnya Heli tersebut. "Sementara ditemukan karena hempasan angin saja," tegas Moeldoko.
Moeldoko pun meyakini bahwa mesin dari heli tersebut dalam keadaan sangat sehat, sehingga tidak mungkin bisa jatuh secara tiba-tiba. Pasalnya, sebelum kejadian tersebut, Heli M-17 yang jatuh itu masih sempat terbang dari satu tempat ke tempat lain.
"Jadi kondisi fix baik, karena faktor cuaca saja," pungkas Moeldoko.
Untuk diketahui, kemarin, Sabtu 9 November 2013 helikopter milik TNI dengan tipe M 17 jatuh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) perbatasan antara wilayah Malaysia dengan Indonesia.
Diduga kuat Heli tersebut jatuh karena mengangkut beban yang cukup berat, yakni 1.800 kilogram sehingga membuat mesin mati tiba-tiba. Akibat kejadian tersebut, belasan prajurit TNI tewas karena terbakar.
(kri)